Suasana kunjungan Wamen Desa PDT dan Transmigrasi, Budi Arie Setiadi di UPT Transmigrasi Rano, Kecamatan Mehalaan, Kabupaten Mamasa.
Mamasa,Penasulbar.co.id – Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi bersama Ny. Sarah Budi Arie Setiaji dan sejumlah pejabat setingkat Dirjen mengunjungi Lokasi daerah Tansmigrasi di UPT Rano, Kecamatan Mehalaan Kabupaten Mamasa, Kamis (20/2/2020.
Kunjungan Wamen Desa PDT dan Transmigrasi tersebut disambut oleh Wakil Bupati Mamasa Marthinus Tiranda bersama Ketua DPRD Kabupaten Mamasa Orsan Soleman, sejumlah Pejabat Forkopimda Kabupaten Mamasa dan juga para Pimpinan OPD.
Pada siang itu, Wamen Budi Arie Setiaji yang juga menjabat sebagai Ketua DPP Projo menegaskan kembali tentang implementasi salah satu program Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yakni; membangun Indonesia dari pinggiran.
Pembangunan yang digalakkan dari desa-desa terdalam dan terluar mesti sudah menjadi prioritas utama dalam rangka mencapai program Indonesia Sentris, yakni pembangunan yang berkeadilan dan merata.
“Program Transmigarasi dengan seluruh kegiatan pelatihan dan ketrampilan di dalamnya adalah bentuk distribusi keadilan yang sementara digalakkan oleh pemerintah!” Ujar Wamen.
Ia menambahkan, dengan adanya program transmigrasi dimana pemerintah mendatangkan penduduk baru ke suatu tempat yang baru dengan corak dan ragam budaya yang baru akan mendatangkan warna tersendiri di wilayah tersebut dan diharapkan menjadi ajang penciptaan persatuan yang merupakan salah satu cita-cita luhur para pahlawan pendiri bangasa ini.
Wamen Budi Arie Setiaji mengajak kepada hadirin untuk terus mempererat persatuan, menjaga toleransi antara umat beragama dan terkhusus toleransi dengan budaya baru yang dibawa oleh warga transmigasi.
“Jaga Persatuan dan Toleransi antar warga sebagai perwujudan cita-cita luhur pendiri bangsa ini, jangan hanya menyebar hoax di medsos! Karena menjelekkan orang lain dan menyebar hoax adalah sala satu bentuk penghianatan terhadap cita-cita luhur bangsa ini! demikian disampaikan Wamen yang disambut sorak warga transmigrasi Rano dan undangan yang hadir.
Budi Arie Setiaji juga menekankan kepada warga transmigrasi Rano yang sebagian besar berasal dari Bali, Jawa, Lombok, Madura dan Sampang agar terus menggarap tanah yang telah diberikan oleh pemerintah sembari terus menjaga kelestarian alam sekitarnya.
“Jaga lingkungan karena alam telah memberikan kehidupan bagi kita dan alam bisa menjadi bencana jika tidak dipelihara dengan baik. Ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Bupati Mamasa Marthinus Tiranda menyampaikan, penghargaan dan apresiasinya kepada Wamen dan rombongan karena pemerintah Mamasa merasa terhormat dengan kunjungan dari kementerian Desa PTD dan Transmigrasi yang telah memberikan banyak harapan dan bantuan bagi pembangunan di Kabupaten Mamasa.
Sebagaimana diketahui bahwa Wamen Budi Arie Setiaji setelah meninjau lokasi Transmigrasi Rano telah melihat sejumlah fasilitas yang masih sangat minim, seperti sarana penerangan, jalan dan sarana telekomunikasi yang tentunya akan dikomunikasikan dengan kementerian terkait.
Budi Arie berjanji akan memberikan bantuan sarana dan prasarana yang menjadi kebutuhan mendasar bagi warga transmigrasi Rano.
Transmigrasi UPT Rano Kecamatan Mehalaan yang dilaporkan oleh Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Mamasa Hermin Lullunlangi bahwa warga yang datang bertransmigrasi ke Unit transmigrasi Rano sebanyak 250 keluarga dan rencananya masih akan dilanjutkan dengan pembangunan pemukiman warga trans sebanyak 35 KK pada tahun 2020 ini.
Warga trans di UPT Rano hampir seratus persen bermata pencaharian bertani dengan berbagai macam tanaman, seperti kakao, pisang, ubi kayu dan kopi. Bahkan Kementrian Desa PTD dan Transmigrasi menargetkan Mamasa akan dijadikan sebagai daerah devisa kopi di masa mendatang. (ns-hms-Hart)