Desa Burana, Kabupaten Mamasa Diterjang Angin Kencang, Sejumlah Rumah Warga dan pasilitas Umum rusak Berat

Kondisi rumah Keterina yang rusak parah pasca diterjang angin kencang disertai hujan.

Mamasa,Penasulbar.co.id – Angin kencang disertai hujan lebat menghantam Desa Burana, Kecamatan Tabulahan, Kabupaten Mamasa, Sabtu sore (22/8/2020).

Bencana tersebut mengakibatkan satu rumah warga rusak parah dan sejumlah rumah lainnya rusak ringan.

Selain merusak rumah warga, kencangnya tiupan angin tersebut juga merusak atap salah satu rumah ibadah dan menyebabkan aliran listrik ke desa tersebut terputus.

Ditemui di kediamannya, Ketua BPD Desa Burana, Elmes KT. mengatakan, sekitar pukul 17.30 Wita angin kencang disertai hujan mengguyur perkampungan Desa Burana selama kurang lebih 1 jam.

Atap rumah Keterina yang dihempas tiupan angin.

Ia menjelaskan, berdasarkan pantauan sementara, ditemukan sejumlah rumah warga rusak ringan, satu rusak berat dan satu rumah ibadah juga rusak berat.l

“Pantauan sementara, beberapa rumah penduduk rusak ringan atapnya terbongkar dan satu rumah rusak para, atap serta kerangka rumah beterbangan. Ada juga satu rumah ibadah yang kerusaknnya cukub para karena sebagaian besar atapnya terbongkar,” terang Elmes.

Warga yang rumahnya rusak berat, Keterina mengatakan, saat kejadian, dirinya bersama keluarga tidak di tempat karena masih berada di kebun.

” Saat kejadian kemarin kami masih di kebun. Kami sampai dirumah hujan angin sudah berhenti dan rumah kami dapati sudah terbongkar, atapnya beterbangan hingga sejauh puluhan meter dari rumah. Kami hanya bisa pasrah melihat kondisi rumah tinggal kami,” tutur Keterina.

Kondisi Gereja Jemaat Saron, Desa Burana pasca diterjang tiupan angin.

Sementara, Rumah Ibadah yang rusak tersebut, masih digunakan warga pada ibadah minggu 23 Agustus 2020, meskipun kondisi sebagian atap sudah tidak ada.

Berdasarkan, keterangan salah satu warga Jemaat, Ibadah di Gereja yang rusak akibat terpaan angin tetap dilakukan meskipun dalam kondisi sebagian atap sudah tidak ada.

” Tadi pagi kami masih melakukan ibadah hari minggu di gereja meskipun atapnya rusak,”pungkasnya.

Kerugian yang ditimbulkan akibat bencana tersebut diperkirakan puluhan juta rupia.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada bantuan dari pemerintah setempat kepada warga yang rumahnya rusak.

Mereka berharap, pemerintah bisa memberikan bantuan kepada  warga yang rumahnya rusak dan juga bantuan perbaikan rumah Ibadah. ( ns-01)

redaktur: Nisan Parrokak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *