MAN 1 Mamuju Terapkan Ujian Sekolah Berbasis Android

Foto: Suasana ujian sekolah berbasis Android di MAN 1 Mamuju

Mamuju,Penasulbar.co.id — Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Mamuju, yang berada di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag), sudah menerapkan sistem ujian berbasis android dan komputer untuk ujian semester.

MAN 1 Mamuju dianggap merupakan sekolah madrasah pertama di Sulbar yang menerapkan sistem tersebut.

“Jika ada siswa yang tidak punya android, kami fasilitasi mereka menggunakan komputer atau laptop,” Kata Kepala MAN 1 Mamuju, Sumiati, saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat 14 Juni.

Menurut Sumiati, ujian semester berbasis android memang disarankan pihak Kemenag Sulbar untuk diterapkan.

Foto: Ketua panitia pelaksana Ujian sekolah berbasis Android yang diselenggarakan oleh MAN 1 Mamuju

“Kami harus berani mencoba hal baru dan berinovasi demin peningkatan kualitas madrasah,” sebut Sumiati.

Ketua panitia pelaksana ujian semesrer berbasis android, Ikrawati mengaku, pelaksanaan ujian di hati pertama menemui beberapa kendala. Seperti jaringan lambat dan beberapa srever tidak bisa terkoneksi dengan android siswa.

“Alhamdulillah, itu sudah di atasi. Hari ini, pelaksanaan ujian sudah lancar,” sebut Ikrawati.

Ikrawati menjelaskan, sebelum ujian berbasis android dilakukan, para guru dibekali pemahaman mengaplikasikan sistem tersebut. Selain itu, siswa juga sudah mebgikuti simulasi.

Menurutnya, ujian berbasis android bertujuan menekan kecurangan yang dilakukan siswa. Karena, setelah soal-soal yang masuk ke aplikasi, urutannya bakal teracak.

“Kalau sistem manual bisa nyontek. Kalau dengan sistem ini, alhamdulillah di hari kedua kami belum menerima laporan ada tanda-tanda kecurangan,” papar Ikrawati.

Secara teknis, lanjut Ikrawati, jumlah soal pada aplikasi tersebut berjumlah 30 soal dari dua jenis soal. Pilihan ganda 25 dan essai 5 soal.

“Kalau essai, soalnya tetap ada dalam aplikasi. Namun, jawabannya tetap ditulis dikertas. Karena, sistem ini masih perlu dikembangkan,” ujar Ikrawati.

Wakil Kepal Madrasah (WKM) bagina Humas, Andi Kurnia Muin, ada 360 siswa mengikut ujian. Ujian tersebut berlangsung dari 13 hingga 24 Juni.

Menurut Kurnia, pihaknya bakal tetap berupaya, agar ujian berbasis android terus diterapkan.

“Insya Allah untuk ujian harian juga bisa berbasis android dan komputer,” pungkas Kurnia.

(23/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *