Kebun kakao salah satu warga Desa Salubakka. Foto : duk. Pena.
MAMASA,PENASULBAR.COM – Pemerintah Desa Salubakka, Kecamatan Tabulahan, Kabupaten Mamasa, Sulbar bertekat menjadikan Salubakka sebagai desa penghasil biji kakao Sulbar.
Kepala Desa Salubakka, Gregorius mengungkapkan, sejak beberapa tahun silam masyarakat Salubakka telah menekuni kakao. Hanya saja, kata dia, sempat beberapa tahun terhenti akibat serangan penyakit mati pucuk pada tanaman kakao.
Dikatakan, seiring berjalannya waktu, kakao kembali tumbuh dengan baik dan masyarakat mulai melakukan perawatan dan penanaman baru.
“Sudah puluhan tahun warga Salubakka fokus berkebun kakao, namun sempat terhenti akibat penyakit kakao. Baru beberapa tahun belakangan ini kakao kembali membaik dan petani mulai menikmati hasilnya,” ucap Gregorius saat di temui di Salubakka pada Minggu (13/4/2025).
Ia menyampaikan, pada tahun 2024 masyarakat Salubakka mulai tersenyum dengan hasil panen melimpah disertai harga biji kakao yang tembus hingga Rp170 ribu per kilogram.
Saat itu, jumlah hasil panen kakao dalam setiap bulan ditaksir 12 hingga 14 ton atau 3 sampai 4 ton setiap minggu.
“Puncak musim panen tahun 2024, hasil produksi biji kakao yang keluar dari Salubakka diperkirakan tembus sampai 14 ton dalam satu bulan. Dampaknya sangat terasa karena banyak warga bisa bangun rumah dan membeli berbagai kebutuhan rumah tangga lainnya,” ucapnya.
Lanjut disampaikan, untuk mendorong peningkatan produksi kakao, Pemdes Salubakka pada tahun 2024 yang lalu membagikan bibit kakao sambung pucuk kepada warga.
Lalu tahun 2025, Pemdes Salubakka juga mengalokasikan anggaran untuk pengendalian hama dan gulma pada tanaman kakao melalui pengadaan pestisida dan herbisida.
“Untuk meningkatkan produksi biji kakao maka tahun lalu kita sudah bagikan bibit kakao sambung pucuk kepada warga dan tahun ini kita juga programkan racun herbisida dan pestisida sebagai pengendalian hama dan gulma pada tanaman kakao,” ungkapnya.
Selain itu, Pemdes Salubakka juga memprogram betonisasi jalan tani Salubakka-Periangan sebagai jalan multi fungsi, baik akses ke kekebun petani juga sebagai akses masyarakat untuk memasok kebutuhan pokok.
“Kita sedang membangun jalan tani Salubakka-Periangan yang multi fungsi. Bisa akses kekebun sekaligus akses masyarakat memasok berbagai kebutuhannya. Kita berharap dengan program betonisasi jalan tani akan mendorong produksi kakao meningakat di Salubakka,” ucapnya.
(NS-01)