Antisipasi Kebakaran Hutan, Dishut Sulbar Lakukan Sejumlah Persiapan

Kadis Kehutanan Sulbar, Fakhruddin.

Mamuju,Penasulbar.co.id – Akibat kemarau yang berkepanjangan, sejumlah kawasan hutan di Sulbar rawan kebakaran.

Hal tersebut telah diantisipasi Dinas kehutanan Provinsi Sulbar jauh hari sebelum memasuki musim kemarau. Bahkan, Dishut sudah memetakan daerah rawan kebakaran hutan di Sulbar.

Kepala Dinas Kehutanan Sulbar, Fakhruddin mengatakan, untuk mencegah meluasnya kebakaran hutan akibat kemarau panjang 2019 maka pihaknya jauh sebelum kemarau tiba telah melakukan sejumlah persiapan.

“kita sudah prediksi sebelum musim kemarau 2019 ini tiba, kami sudah siapkan langka antisipasi untuk mencega dan mengatasi terjadinya kebakaran kawasan hutan,” tutur Fakhruddin saat ditemui diruang kerjanya, Senin (16/9/2019).

Ia menyampaikan, persiapan yang dilakukan diantaranya, membuat himbauan kepada masyarakat lewat papan peringatan, membentuk brigade pengendalian kebakaran hutan (Brigdalkarhut) ditingkat KPH dan Resort dan membentuk Masyatakat peduli api (MPA).

“Secara teknis kelembagaan kita sudah siapakan berbagai upaya pencegahan penanganan kebakaran hutan sebelum masuk musim kemarau tahun ini,” pungkasnya.

Lanjut Fakhruddin menjelaskan, hasil pemetaan yang dilakukan, ditetapkan dua titik yang masuk dalam kategori paling rawan kebakaran yakni Kawas hutan di KPH Mapilli dan Kawasan hutan KPH Mamasa tengah. Sedangkan lahan di luar kawasan hutan, paling rawan di Mamuju Tengah (Mateng).

“Paling rawan kebakaran, kawasan hutan KPH Mapilli Kabupaten Polman dan kawasan hutan KPH Mamasa tengah. Kemudian untuk lahan warga yang rawan dan berbatasan langsung dengan kawasan, di Mateng,” ungkap Fakhruddin.

Menurutnya, budaya berkebun dengan membakar lahan merupakan sumber penyebab utama terjadinya kebaran hutan di Sulbar.

Untuk itu, ia mengajak semua masyarakat agar di musim kemarau ini bisa menghindari pembakaran lahan demi mencegah terjadinya kebakaran hutan yang bisa berpotensi membahayakan pemukiman.

“Mari kita sama-sama menjaga kawasan hutan dengan tidak membakar lahan di musim kemarau,” imbuhnya. (Ns-01).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *