Salah satu titik longsor di Desa Kariango Kabupaten Mamasa. Foto. Duk. Pena
Mamasa,penasulbar.com – Memasuki penghujung tahun 2025, Kabupaten Mamasa kembali dilanda bencana tanah longsor di sejumlah wilayah. Menyikapi kondisi tersebut, Bupati Mamasa telah mengeluarkan surat edaran yang berisi imbauan kewaspadaan terhadap potensi bencana di seluruh wilayah kabupaten.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mamasa, Gusti Hermiawan, menyampaikan bahwa hingga hari ini tercatat 24 titik longsor yang tersebar di berbagai kecamatan.
“Data yang sudah kami terima menunjukkan bahwa dari Kecamatan Tabulahan hingga Kecamatan Tabang terdapat 24 titik longsor, baik di ruas jalan nasional Mamasa–Toraja maupun jalan penghubung antar desa,” jelas Gusti, Senin (28/10/2025).

Gusti menuturkan, BPBD Mamasa telah melakukan asesmen di seluruh lokasi bencana dan menindaklanjutinya dengan membentuk tiga tim penanganan. Selain melibatkan personel BPBD, penanganan juga dilakukan bersama masyarakat serta sejumlah instansi terkait.
“Kami sudah melakukan asesmen terhadap seluruh titik bencana. Sebagian sudah tertangani, sementara sisanya masih dalam proses penanganan,” ujarnya.
Namun, Gusti mengakui, keterbatasan personel menjadi salah satu kendala utama dalam penanganan di lapangan, mengingat banyaknya titik longsor yang tersebar di beberapa kecamatan.
“Kami terkendala jumlah personel yang terbatas, sementara titik longsor tersebar di berbagai wilayah. Kondisi semakin sulit karena kami juga masih melakukan pencarian terhadap warga yang dilaporkan hilang dan hingga kini belum ditemukan,” tambahnya.
BPBD Mamasa terus mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi longsor susulan dan segera melapor ke pihak berwenang jika terjadi bencana di sekitar wilayah masing-masing. (Ns-01)






