Polman, Penasulbar.co.id – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Barat (Sulbar), Abdul Rahim, menggelar sosialisasi sistem perlindungan anak di Polman, Rabu, 20 April 2022.
Rahim mengungkapkan, kekerasan seksual pada anak banyak dilakukan orang terdekat, bahkan pelakunya adalah orang tua anak itu sendiri.
“Kasus ini beberapa kali tersiar di Sulbar. Tentunya itu sekaligus menjadi tamparan bagi kita,” kata Rahim.
Namun, kata dia, penting dipahami bahwa persoalan anak memerlukan peran seluruh elemen masyarakat memantau dan melaporkan jika ada potensi penyimpangan terhadap anak.
“Anak adalah anugerah Allah SWT, bukan sepenuhnya milik kita sebagai orang tua yang bisa diperlakukan semaunya. Jadi, mari jaga dengan sebaik-baiknya,” katanya.
Kekerasan terhadap anak, baik fisik, psykis dan realitas sosialnya, kata Rahim, perlu dicegah sedini mungkin.
“Segala perlakukan diskriminasi terutama tindakan pelecehan seksual, verbal, cabul dan sejenisnya adalah sebuah tindakan yang tidak boleh terjadi karena konsekuensi hukumnya jelas dan tegas,” kata Rahim.
Sehingga, Ia mengajak masyarakat untuk menumbuhkan kesadaran kolektif ditengah kehidupan sosial.
“Penting agar setiap lingkungan menjamin keberlangsungan pemenuhan hak-hak anak,” katanya.
Dengan begitu, kata Rahim, anak-anak tumbuh berkembang dalam lingkungan yang menjunjung tinggi norma agama, hukum dan kearifan lokal.
“Ini sangat penting, agar anak tidak mengalami situasi traumatik yang membuat mereka merasa kehilangan harapan dan cita-cita masa depan anak,” kata Rahim.
(23/**)






