Tingkatkan Kualitas Pelayanan, Dinkes Mamuju Jadikan 57 Posyandu Sebagai Pilot Project

Mamuju, penasulbar.co.id – Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan, memperluas aksesibilitas dan mempermudah masyarakat mendapatkan layanan kesehatan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Mamuju bakal menjadikan 57 Posyandu sebagai pilot project.

Pilot project dalam hal ini sebagai transformasi kesehatan di sektor layanan primer. Transformasi itu dilakukan sebagai upaya dalam mengubah sistem kesehatan agar lebih efektif dan efisien.

Puskesmas yang terpilih akan menjadi fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih intensif yang akan memberikan pelayanan di luar tupoksi Puskesmas pada umumnya. Tidak lagi hanya melayani balita dan ibu hamil saja.

Kabid Kesmas Dinkes Mamuju, Dewi Sundari mengungkapkan, umumnya posyandu hanya melayani ibu hamil dan balita. Bagi desa yang mampu, juga membangun posyandu remaja dan lansia secara terpisah.

“Namun, di posyandu piloting itu, akan memberikan pelayanan sesuai siklus hidup masyarakat. Dengan kata lain, ratusan kader posyandu akan melayani masyarakat di seluruh jenjang usia,” kata Dewi Sundari, Jumat (6/10/2023).

Sehingga, kata Dia, setiap bulannya Posyandu yang menjadi pilot project transformasi kesehatan di sektor primer itu harus melayani masyarakat, mulai dari ibu hamil, balita, remaja, usia produktif, hingga lansia.

“Jadi nanti di Posyandu tidak hanya melayani ibu hamil dan bayi balita saja, tapi semua siklus secara hidup harus dilayani. Itu merupakan program yang harus kita terapkan di semua Posyandu,” ungkapnya.

Dewi Sundari menjelaskan, puskemas yang akan dipilih tersebar di sejumlah wilayah. Kendati demikian, puskesmas lain akan tetap mendapat giliran pelatihan. Disebabkan semua puskesmas di Mamuju harus melakukan transformasi layanan kesehatan sebagai implementasi layanan kesehatan yang prima.

“Dari 429 posyandu, hanya 57 yang akan dijadikan pilot project. Tapi ke depan, semua puskesmas harus menerapkan itu. Kita belum tahu kebijakan ke depan seperti apa. Apakah mereka yang datang belajar di puskesmas piloting, atau kami yang melatih mereka,” tutur Dewi Sundari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *