Suasana aksi keluarga korban di Mapolsek Aralle, kecamatan Tabulahan, Kab. Mamasa. Foto :duk.pena
Mamasa,penasulbar.co.id – Setahun pasca ditemukannya sepasang suami istri yang tewas mengenaskan di rumahnya, hingga kini kasusnya belum terukap. Hal tersebut, menyebabkan amarah keluarga korban tidak lagi terbendung, sehingga mereka turun ke jalan melakukan aksi unjuk rasa sebagai bentuk kekecewaan terhadap kinerja kepolisian dalam penanganan kasus tersebut.
Setelah melaksanakan pembakaran lilin sebagai bentuk keprihatinan atas kinerja kepolisian, pihak keluarga mengibarkan bendera hitam, sebagai tanda matinya penegakan hukum di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar) secara umum.
Saat ini, keluarga korban dengan massa sekitar 300 orang mendatangi Posek Aralle, Kecamatan Aralle, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat. Tujuannya, untuk menanyakan kepada pihak kepolisian penyebab hingga kasus tersebut tak kunjung terungkap.
Sementara, tepat pada 7 Agustus 2023 (kemarin) telah genap satu tahun kematian Pasangan Suami Istri (Pasutri) Porepadang dan istrinya Sabriani, tetapi sampai saat ini kasusnya belum juga terungkap. Dengan begitu, keluarga korban meminta polisi profesional dalam menangani kasus tersebut.
Ironisnya, selama dalam proses penanganan kasus tersebut, pihak kepolisian tidak pernah memberikan informasi kepada pihak keluarga terkait progres penanganan kasus tersebut. Lantaran sudah jenuh, pihak keluarga sepakat mempertanyakan kasus yang menimpa Pasutri itu denga cara aksi unjuk rasa.
“Kesabaran kami sudah habis, sudah satu tahun kami bersabar menunggu proses dari kepolisian tapi sampai saat ini belum ada informasi kepada keluarga,” kata Atuo, Selasa 8 Agustus 2023.
Pihak keluarga benar-benar tidak menerima dan tidak merelakan keluarganya tewas begitu saja, tanpa ditindak pelakunya setimpal perbuatannya. Dengan demikian, pihaknya mendesak kepolisian agar memberikan kejelasan kepada pihak keluarga.
“Ini merupakan tindakan biadab yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, tapi kenapa dibiarkan begitu saja oleh kepolisian,” katanya.
Dengan lambannya penanganan kasus ini, patut dicurigai adanya kerja-kerja polisi yang tidak sesuai dengan prosedur. Sehingga, kasus yang melibatkan sepasang suami istri di Aralle itu tak kunjung terungkap hingga saat ini.
“Kalau polisi tidak mampu mengungkap kasus ini, kaki yang akan mengungkap dengan cara kami sendiri dengan catatan jangan menyalahkan kami,” tandasnya.***