Pj Bupati Mamasa Kukuhkan 71 Anggota Paskibraka

MAMASA,PS – Pemerintah Kabupaten Mamasa mengukuhkan sebanyak  71 anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibraka) yang akan bertugas pada peringatan Hari Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia di halaman Rumah Jabatan (Rujab) Mamasa, Kamis malam (15/8/2024).

Pengukuhan tersebut diawali dengan penyerahan duplikat Bendera Pusaka yang sebelumnya telah dijemput langsung oleh Pj. Bupati Mamasa, Dr. Muhammad Zain di Jakarta dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) rabu (6/8/2024) lalu.

Pengukuhan Paskibraka tersebut juga dihadiri oleh Dandim 1428Mamasa, Kapolres Mamasa dan Kejari Mamasa serta semua pimpinan OPD Kabupaten Mamasa..

Pada malam pengukuhan tersebut, Zain menyampaikan orasi kebangsaan. Ia memulai orasinya, dengaan meneriakan kata merdeka.

Lanjut Zainenyampaikan, pihaknya  mengapresiasi dan ikut berbangga  serta berbahagia atas pencapaian kita pada malam hari ini.

“Setelah adek-adekku sekalian digembleng, hari ini sudah dikukuhkan, artinya sudah resmi sebagai Pasukan Pengibar Bendera pusaka (Paskibraka) dan kita akan bertemu nanti pada tanggal 17 Agustus 2024,” ucap Zain.

Dikatakan, pada saat upacara pengibaran bendera semua mata akan memandang kalian. Suatu kehormatan dan martabat kalian dipercaya oleh Negara untuk mengibarkan Sang Saka Merah Putih.

“Tadi saya diberitahu Pak Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Mamasa, Muhammad Syukur bahwa sudah lama Kabupaten Mamasa berdiri, baru kali ini Pj. Bupati atau penjabat di daerah menjemput resmi duplikat Sang Saka Merah Putih. Ini adalah suatu momentum yang akan dicatat dalam sejarah,” ungkapnya.

Ia juga memberikan sugesti kepada anggota Paskibraka Kabupaten Mamasa untuk lebih percaya diri dalam mengemban tugas yang mulia ini

“Adek-adekku sekalian, Sang Saka Merah Putih adalah perjuangan para Pahlawan kita. Indonesia dijajah berkali-kali oleh Portugis, Belanda dan Jepang. Kita dijajah sangat lama, Nusantara ini dikuasai oleh Portugis dan paling lama kolonial Belanda. Sebelum merdeka tiga setengah tahun juga dijajah oleh Jepang,”ungkapnya.

Disampaikan, setelah Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, gangguan-gangguan baik dalam negeri maupun luar negeri, agresi militer juga masih datang di Indonesia.

“Kita masih melihat bagaimana Jenderal Besar Soedirman mempertahankan Sang Saka Merah Putih, meskipun paru-parunya sakit beliau melakukan perlawanan keras terhadap penjajahan Belanda agresi militer kedua,” terang ZainJ

Dihadapan pasukan Paskibraka.mamasa, Zain menceritakan bagaimana perjuangan Jenderal Soedirman melawan prnjajah. Dijelaskan, Jenderal Soedirman melakukan perlawanan gerilya di hutan-hutan, dapat dibayangkan betapa hebatnya perjuangan untuk merebut kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan. Setelah itu sebelum perjuangan Jenderal Soedirman selesai, pada tanggal 10 November, waktu itu juga kita lihat bagaimana Brigadir Mallaby gugur di Surabaya.

Ia juga menceritakan kisa perjuangan Bung Tomo sebagai salah satu Patriot Bangsa. Bung Tomo memikirkan kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan di tugu Pahlawan atau Kota Pahlawan Surabaya dengan kekuatan TNI dan kekuatan Rakyat. TNI bersatu dengan Rakyat mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

Lanjut dijelaskan, kemerdekaan Indonesia bukanlah hadiah, itu adalah air mata, keringat, pikiran, tenaga materi, darah dan nyawa para Pahlawan kita.

“Adek-adekku sekalian Paskibraka Kabupaten Mamasa, kalian juga adalah Patriot Bangsa, semangat Nasionalisme harus tertanam dalam diri kita. Merah Putih bukan sekedar warna kain, Merah Putih adalah simbol Negara. Dimanapun kita harus mempertahankan dan menghormati, bukan warnanya tetapi simbol dibalik warna itu,” pungkasnya. (ADV)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *