Pj Bupati Mamasa Apresiasi Kerja Sama Jerman-Indonesia Untuk Kesejahteraan Petani

Mamasa,penasulbar.co.id – Pejanbat (Pj) Bupati Mamasa, Dr Yakub F Solon mengapresiasi kerjasama Jerman dan Indonesia dalam mendorong kesejahteraan masyarakat melalui sistem agroforestri.

Yakub F Solon mengatakan, bantuan yang diberikan Jerman untuk masyatakat Mamasa harus dimanfaatkan dengan baik demi peningkatan ekonomi masyarakat.

“Awalnya Saya sangat marah atas efek hujan buatan dimana banyak tanah runtuh dan berpikir apa yang didapatkan masyarakat Mamasa dari PLTA Bakaru sebagai pemasok air dan hari ini saya dapatkan Jawabannya. Kami merasa bahagia sebab ternyata ada jalan lain dalam bentuk hiba yang diberikan kepada kelompok masyarakat,” kata Yakub.

Dikatakan, dengan sistem agroforestri, petani bisa mengelola hutan tanpa merusak lingkungan dan tentunya lebih mensejahterakan petani.

“Jika kita kelola hutan dengan sistim agroforestri maka kita pasti lebih sejahtera. Misalnya kita tanam alpukat atau jenis buah-buahan lainnya dengan memanfaatkan bantuan dan pendampingan dari BPDAS Je’nek Berang-Sa’dang maka saya optimis kehidupan masyarakat di Kabupaten Mamasa akan semakin baik,” terang Yakub.

Sementara itu, Kepala Balai Pengelola DAS Jene’berang-Sa’dang, Abd. Aziz menyampaikan, Fores Programme IV merupakan bantuan dari Jerman untuk kegiatan di Sub DAS di Mamasa atau beberapa desa yang menjadi Sumber DAS Jene’berang-Sa’dang .

“Bantuan diberikan agar lingkungan lebih lestari dan masyarakat juga ikut sejahtera sebab jika masyarakat kaya namun lingkungan rusak tentu akan berpengaruh pada stabilitas ekonomi sehingga program ini membangun keseimbangan lingkungan, ” Tutur Abd Aziz.

Lanjut Abd. Azis menjelaskan, kegiatan ini bertujuan mengembangan usaha melalui pelatihan dan pemberian alat produksi.

“Setelah alat diberikan sangat diharapkan kepada Pemda Mamasa untuk membantu pemasaran,” ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Rehabilitasi Hutan, Muh. Abidin menyampaikan, bantuan yang diberikan Jerman ke Indonesia dalam bentuk hiba untuk membantu kesejahteraan masyarakat.

“Progran ini juga sebenarnya dilakukan untuk mendukung ketersediaan pasokan air PLTA Bakaru yang saat ini sedang melakukan pengembangan pembangkit Listrik Bakaru dua guna meminimalisir erupsi lantaran Pembangkit Bakaru satu sudah mengalami pendangkalan.

Muh. Abidin menambahkan, kegiatan ini sudah berjalan sejak tahun 2019-2021 tetapi Covid-19 sehingga nanti 2022-2023 baru kegiatan kembali berjalan.

“Tahun 2021 bantuan disalurkan sekitar Rp50 Jt setiap kelompok yang diperuntukkan pada enam desa di Kabupaten Mamasa dan tahun 2022 ditingkatkan menjadi Rp150 Juta per desa dan sangat diharapkan berjalan hingga 2028.

Ditempat yang sama, ketua panitia kegiatan, Yosep Patodingan menyampaikan, pemberian alat produksi yang dirangkaikan pelatihan guna meningkatkan perekonomian masyarakat.

Menurut Yosep, alat pembuatan kripik buah dan sayuran pada kelompok masyarakat disalurkan tujuannya, menjamin terwujudnya ekonomi masyarakat dengan rantai pasar yang baik.

“Jumlah peserta kegiatan sekitar 48 terdiri dari anggota kelompok masyarakat dan perusahaan penyedia alat bantuan produksi dari, CV. Dana Diaksa,”pungkasnya. (Ns-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *