Pencarian Warga Hilang di Mamasa Terkendala Medan dan Arus Deras

Tim SAR Gabungan terus berupaya mencari korban hilang, warga Salubue,Mamasa. Foto:duk.Pena

Mamasa,penasulbar.com – Upaya pencarian terhadap Nompo (18), pemuda yang dilaporkan hilang dan diduga hanyut terbawa arus sungai di Dusun Salubue, Kecamatan Mamasa, Sulawesi Barat, hingga sore ini belum membuahkan hasil. Operasi pencarian yang melibatkan Tim SAR gabungan kini telah memasuki hari ketiga sejak korban dilaporkan menghilang.

Kehilangan Nompo selama tiga hari terakhir menimbulkan kekhawatiran mendalam bagi keluarga dan warga sekitar. Pemuda tersebut terakhir kali terlihat di sekitar bantaran sungai, dan dugaan kuat mengarah pada kemungkinan korban terseret derasnya aliran air.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mamasa, Gusti Hermiawan, yang memimpin langsung pemantauan di lapangan, menyebut medan yang sulit dijangkau serta arus sungai yang deras menjadi tantangan utama dalam proses pencarian.

“Kami sudah memasuki hari ketiga pencarian. Seluruh potensi dan personel Tim SAR gabungan telah dikerahkan secara maksimal untuk menyisir area yang dicurigai,” ujar Gusti Hermiawan saat dikonfirmasi di Mamasa.

Tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Basarnas, serta relawan, tak hanya melakukan penyisiran darat dan air, tetapi juga mengoptimalkan penggunaan drone guna memperluas jangkauan pencarian.

“Hari ini kami melakukan penyisiran jalur air dengan menelusuri setiap lekukan sungai. Selain itu, kami juga menggunakan drone untuk memantau dari udara, dengan harapan dapat menemukan petunjuk visual di area tebing maupun hutan yang sulit dijangkau personel,” tambah Gusti.

Meski berbagai upaya telah dilakukan—mulai dari penyisiran darat, penyusuran sungai, hingga pemantauan udara—belum ada tanda-tanda yang mengarah pada keberadaan korban.

Gusti menegaskan, operasi pencarian tidak akan dihentikan. Tim SAR telah menyiapkan strategi baru agar pencarian ke depan lebih efektif.

Mulai besok, tim pencarian akan dibagi menjadi tiga regu dengan zona tugas berbeda. Pembagian ini diharapkan dapat mempercepat proses pencarian di sepanjang aliran sungai yang luas.

Regu pertama difokuskan pada titik awal hilangnya korban.

Regu kedua menyisir area tengah sungai.

Regu ketiga diarahkan menuju wilayah hilir atau titik terjauh.

Langkah ini diambil agar tidak ada area vital yang terlewatkan, mengingat kondisi medan yang berat dan waktu pencarian yang terus berjalan. (Hz-Ns)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *