Kakao jenis sambung pucuk. Foto : itw
Mamasa,penasulbar.co.id – Budi daya tanaman kakao kini menjadi primadona masyarakat Kecamatan Bambang, Kabupaten Mamasa, Sulbar. Saat ini, Harga biji kakao ditingkat petani mencapai Rp85.000/Kg.
Selain harga yang cukup menggiurkan, budidaya kakao juga terbilang mudah dan tidak membutuhkan keterampilan khusus. Hal ini yang mendorong petani memilih menekuni berkebun kakao ketimbang tanaman pertanian lainnya.
Seperti halnya masyarakat Desa Salubolu, Kecamatan Bambang, Kabupaten Mamasa, mereka memilih fokus pada pengembangan tanaman kakao karena sudah terbukti mampu mensejahterakan masyarakat.

Kepala Desa (Kades) Salubolu, Rintoris mengatakan, tahun anggaran 2024, pihaknya fokus pada pengembangan tanaman kakao. Hal ini dilakukan untuk membangkitkan semangat masyarakat salubulo dalam menekuni budidaya kakao.
“Salah satu solusi mensejahterakan masyarakat adalah dengan mendorong pengembangan budidaya kakao. Terlebih di Salubolu karena masyarakatnya sudah menekuni berkebun kakao sajak beberapa tahun silam sehingga Pemdes tinggal memberikan dukungan agar produksi petani lebih meningkat,” ucap Rintoris saat ditemui di kediamannya, Senin (18/3/2024).
Mantan Aktivis GEMA P.U.S Makassar itu mengungkapkan, sebagai bentuk dukungan pengembangan kakao di Salubolu maka tahun ini Pemdes Salubolu telah menganggarkan pengadaan bibit kakao jenis sambung pucuk untuk dibagikan kepada masyarakat.
Dikatakan, kakao jenis sambung pucuk sangat digemari masyarakat karena hanya 18 bulan sudah mulai berproduksi.
“Tahun ini kita sudah alokasikan anggaran pengadaan bibit kakao sambung pucuk untuk dibagikan kepada masyarakat. Kita upayakan satu atau dua bulan kedepan sudah siap bibitnya,” kata Rinto sapaan akrapnya.
Lanjut dikatakan, selain pembangian bibit kakao, pihaknya juga akan memberikan pupuk kepada petani agar hasilnya bisa lebih maksimal.
“Kita juga akan berikan pupuk kepada masyarakat agar mereka bisa meningkatkan produksinya,” ucapanya.
Ia menambahkan, budidaya kakao juga merupakan salah satu program yang sedang didorong Pemprov Sulbar sehingga masyarakat diharapkan bisa mendukung program tersebut.
“Pemprov Sulbar sedang berupaya untuk mengembalikan kejayaan kakao di Sulbar. Hal ini mesti kita dukung sehingga dimasa yang akan datang kakao Sulbar kembali berjaya dan masyarakat pasti lebih sejahtera, “terang Rinto. (Ns-01)