Pasca Bencana, Akses Jalan Burana – Desa Pangandaran dan Baruru Terputus

Kondisi jalan poros Burana-Pangandaran yang tertimbun material tanah longsor

Mamasa,penasulbar.co.id – Bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Desa Burana, Kecamatan Tabuhan, Kabupaten Mamasa pada Kamis Malam (2/9/2021) mengakibatkan jalan poros Burana-Pangandaran dan Desa Baruru terputus.

Sejumlah badan jalan amblas terbawah longsor dan juga tertimbun material longsor berupa kayu dan lumpur.

Kondisi ini membuat masyarakat di Desa Pangandaran dan Desa Baruru terisolir dan kesulitan dalam memenuhi berbagai kebutuhan pokoknya.

Berdasarkan penelusuran penasulbar. co.id, hingga saat ini, akses jalan ke Desa Pangandaran dan Desa Baruru belum bisa dilewati, baik pengendara sepeda motor maupun pejalan kaki.

Akses jalan yang sudah diperbaiki baru sampai di Desa Burana.

Menurut keterangan warga Desa Pangandaran yang ditemui di Burana, Piter mengatakan, untuk bisa sampai ke Burana dirinya tidak melewati jalan poros yang sudah ada karena sebagian besar badan jalan tertimbun material longsor.

Ia membuat jalan pintas dengan melewati tepian sungai dan jalan pintas ini sangat beresiko bagi keselamatan masyarakat.

“Saya menelusuri tepian sungai. Tapi itu sangat beresiko karena cuaca belum membaik. Air sungai masih tinggi, ” terang piter.

Ia juga mengatakan,  jika akses jalan tidak secepatnya dibuka maka masyarakat di Pangandaran dan Baruru akan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

“Sudah 3 hari akses jalan tertutup. anak-anak kami yang mau sokolah ke Lakahang sudah tertahan di kampung,” pungkasnya.

Ia berharap, agar pembersihan jalan yang sedang dilakukan pemerintah tidak hanya sampai di Desa Burana tetapi terus ke pangandaran agar warga disana bisa memasok kebutuhan pokoknya.

“Kalau bisa alat yang sedang bekerja membersihkan jalan tidak hanya sampai di Burana tetapi juga bisa membuka akses jalan sampai ke Pangandaran. satu-satunya akses kami untuk membeli kebutuhan Pojok di Lakahang hanya lewat Desa Burana. (ns-01)

Redaktur :Nisan Parrokak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *