Menepis Intoleransi Jadi Nuansa Ibadah Maper GMKI di Pinrang

Pinrang, Penasulbar.co.id – Wujud Nilai-nilai keberagaman untuk menepis Intoleransi jadi nuansa sejuk dalam ibadah pembukaan Maper GMKI di Pinrang di Gedung Gereja Toraja, Jemaat Imanuel, Pinrang, Senin (04/11/2019).

Dalam rangkah berupaya mencapai Visi-Misinya untuk terus bergerak memperluas wilayah pelayanannya di Provinsin Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tenggara (Sulselbara), sala satunya adalah penjajakan potensi kehadiran cabang di tiap daerah.

Masa perkenalan atau penerimaan anggota baru yang adalah tahapan awal bagi mahasiswa kristen sebagai calon anggota dilangsungkan di Gedung Gereja Toraja, Jemaat Imanuel, Pinrang, berlangsung dengan hikmat dalam nuansa meneguhkan nilai-nilai kebangsaan untuk tetap menjaga sikap-sikap yang toleransi sesama anak bangsa.

Ibadah tersebut menampilkan wajah nuansa kebangsaan terlihat dengan hadirnya pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) bahkan dalam berlangsungnya ibadah mereka juga tetap mengikuti segala rangkaian ibadah dengan hikmat.

Setelah ibadah selesai, Pasa Maraya sebagai Pengurus Pusat kordinator wilayah VIII, mengajak para undangan dari semua organisasi kepemudaan, organisasi intra kampus pengurus BEM dan beberapa himpunan dan juga dari beberapa organisasi panguyuban atau kedaerahan yang ada di Kabupaten Pinrang.

Kegiatan berfoto bersama tak terlewatkan bersama sebagai suatu sikap dan komitmen untuk terus bersama menjaga nilai-nilai intoleran sebagai budaya bangsa indonesia yang harus tetap kita jaga secara utuh bersama sebagai sesama anak bangsa indonesia.

“Pentingnya kita sebagai anak bangsa untuk menjaga toleransi, kerukunan dan keharmonisan bangsa indonesia salah satu caranya adalah dengan mengenal dan memahami satu sama lain,”kata Pasa Maraya.

Dengan kondisi bangsa yang majemuk dan dinamis, Pasa Maraya menekankan, bahwa sikap lintas kepemudaan adalah hal yang senantiasa harus dibudayakan pemuda saat ini.

“Kita harus mampu mengatasi permasalahan intoleransi dengan pendekatan budaya lokal, mengedepankan dialog dan menerima kondisi bangsa Indonesia yang majemuk sehingga mampu merawat ke-Bhineka Tunggal Ika-annya. Semua itu demi Indonesia yang dicita-citakan, Indonesia yang mampu menghadirkan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyatnya. Sebagai salah satu juga komitmen kesepakatan sesama organisasi Kelompok Cipayung yakni GMKI, HMI,  PMKRI, PMII dan GMNI yang saat ini tetap terjaga utuh,”tutup Pasa Maraya.

(Eka)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *