Masalah 4 Plus 1 Ancaman Besar Bagi Masa Depan Generasi Kabupaten Mamasa

Pj Bupati Mamasa sedang memaparkan materi dalam kegiatan FGD yang digelar Dinas Pariwisata Provinsi Sulbar. Foto : Duk. Pena. 

Mamasa,penasulbar.co.id – Dinas Transmigrasi Provinsi Sulbar menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Desa Wisata Tondok Bakaru, Kecamatan Mamasa, Jumat (29/9/2023)

Diskusi ini mengangkat topik strategi penanganan stunting, kemiskinan ekstrim, Anak Tidak Sekolah (ATS) , pernikahan anak dan Inflasi (4 plus 1) kawasan transmigrasi dan kawasan pedesaan dengan menghadirkan Pj Bupati Mamasa sebagai narasumber bersama Kepala Dinas Pariwisata Sulbar.

Pj Bupati Mamasa, Dr. Yakub F Solon mengatakan, persoalan stunting, kemiskinan ekstrim, ATS, pernikahan anak dan inflasi merupakan ancaman besar bagi masa depan generasi bangsa termasuk Kabupaten Mamasa.

Dikatakan, diera sekarang ini setiap pribadi dituntut memiliki kualitas personal yang baik sehingga bisa berkompetisi dengan semua orang baik ditingkat daerah, nasional maupun manca negara.

“Masalah stunting, anak putus sekolah, kemiskinan ekstrim dan perkawinan dini akan melahirkan generasi yang tidak sehat sehingga generasi kita akan semakin terbelakang karena tidak mempunyai kemampuan untuk berkompetisi. Hal ini menjadi tantangan besar bagi masa depan bangsa khususnya Kabupaten Mamasa,” tutur Yakub.

Dikatakan, lebih 11 ribu anak di Kabupaten Mamasa menderita stunting belum lagi putus sekolah dan menika dengan usia yang belum cukup.

“Harusnya kondisi ini membangunkan kita seperti waktu zaman dahulu, jika ada musuh yang masuk kampung maka gendang dibunyikan (dipatitik) pertanda bahaya dan semua orang dalam satu kampung bersatu melakukan perlawanan,” terang Yakub.

Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Sulbar itu berpesan kepada semua masyarakat Kabupaten Mamasa agar lebih peduli dan sadar akan bahaya stunting.

“Saya ajak kita semua masyarakat Kabupaten Mamasa untuk memperhatikan asupan gizi anak kita. Banyak sumber makanan lokal yang bisa diolah menjadi makanan bergizi dan cocok untuk anak yang penting kita sadar betul akan bahaya stunting bagi generasi kita,” tutup mantan Kepala BPSDM Sulbar itu.

(Ns-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *