Kondisi jalan Poros Tampakkurra-Tabualahan yang tertutup longsor tepatnya di Desa Periangan. Foto:duk.pena.
Mamasa,penasulbar.com — Sudah dua minggu sebanyak lima desa di Kecamatan Tabulahan, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, terisolir akibat badan jalan tertutup material longsor sejak Jumat, 21 November 2025. Hingga kini belum ada upaya pembersihan dari Pemerintah Daerah Mamasa, sehingga warga semakin kesulitan mendapatkan kebutuhan pokok.
Adapun lima desa yang terdampak yaitu Desa Periangan, Tabulahan, Saluleang, Peu, Gandang Dewata, dan Salubakka. Akses utama menuju desa-desa tersebut tertutup material longsor berupa batu berukuran besar di jalan poros Tampakkurra–Tabulahan, tepatnya di Desa Periangan.
Kepala Desa Peu, Yohosua, mengatakan warga benar-benar terpukul akibat kondisi tersebut. Kebutuhan pokok sulit dipasok dan beberapa harga barang telah mengalami kenaikan.
“Sudah dua minggu kami terisolir karena jalan poros tertutup longsor. Materialnya batu besar, tidak mungkin dibersihkan dengan tenaga manusia. Warga kini kesulitan memasok kebutuhan pokok dan harga mulai naik,” ujar Yohosua kepada media ini, Minggu (8/12/2025).
Ia mengaku telah mengajukan permohonan bantuan penanganan kepada Pemda Mamasa, tetapi hingga kini belum ada tindak lanjut.
“Kami sudah sampaikan permintaan kepada Pemda Mamasa, namun sampai hari ini belum ada pembersihan,” tegasnya.
Yohosua menambahkan bahwa warga semakin cemas karena perayaan Natal sudah semakin dekat. Masyarakat di lima desa ini sedang mempersiapkan berbagai kebutuhan untuk hari raya, tetapi akses yang tertutup membuat semuanya terhambat.
“Warga sedang sibuk mempersiapkan kebutuhan Natal, tapi terhalang karena jalan tertutup. Kami berharap Pemda Mamasa memberi perhatian serius agar masyarakat bisa merayakan Natal dengan damai,” pungkasnya. (Ns-01)






