Ketua IDI Mamasa : Kami Sangat Menyayangkan Peristiwa yang Menimpa dr. Arme di Messawa

dr. Arme (baju putih) sedang dievakuasi usai di terkena sabetan senjata tajam yang dilakukan seorang ODGJ di Desa Tanete Batu, Kecamatan Messawa, Kabupaten Mamasa. Foto: its

Mamasa,penasulbar.co.id – Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Mamasa dr. Rone Dara Demmandulu menyatakan keprihatinannya dengan kejadian yang dialami dr.Arme Amelia Eka Putri di Desa Tanete Batu, Kecamatan Messawa, Kabupaten Mamasa Rabu (3/4/2024)

dr.Arme mengalami luka parah di bagian telinga hingga leher sebelah kanan akibat sayatan benda tajam yang dilakukan oleh ODGJ (orang dalam gangguan jiwa) bernama Yohanis Jufri (42).

Sebelum melukai dr Amelia, Pelaku juga membunuh kedua orang tuanya secara sadis dengan menggunakan sebilah badik.

“Sebagai teman sejawat, kami pengurus IDI Mamasa menyatakan turut prihatin dan sangat menyayangkan kejadian yang dialami saudara kami,dr.Eka dan tetap mendoakan semoga bisa pulih kembali,” ungkap Dr dr. Rone.

Ia berharap peristiwa yang dialami dr Arme saat menjalankan tugas tidak terjadi lagi dimasa yang akan datang.

“Tidak seharusnya ini terjadi kepada seorang tenaga medis yang sedang menjalankan tugas. Kami berharap agar peristiwa ini tidak terjadi dimasa yang akan datang,” ungkapnya.

Berikut kronologi peristiwa sadis di Messawa Kabupaten Mamasa yang berujung tewasnya Sepasang Suami Istri (Pasutri) dan mengakibatkan dr Arme luka berat.

Sekitar pukul 06.30 Wita Pr.Bue (ibu pelaku) sedang memasak didapur selanjutnya pelaku bernama Yohanis Jufri (42) yang merupakan anak kandung korban menusuk dari arah belakang dengan menggunakan Senjata Tajam (sajam) jenis Badik. Lalu Pr.Bue (ibu pelaku) sempat berlari ke arah luar rumah meminta pertolongan dengan cara berteriak.

Selanjutnya Lk. Leppa Assa (ayah pelaku) datang dari rumah tetangga yang berniat untuk menyelamatkan istrinya yang sedang sekarat yang berada dihalaman rumah dan langsung di serang oleh pelaku dengan menusuk bagian dada menggunakan sebilah badik yang mengakibatkan kedua orang tua dari pelaku meninggal dunia di TKP.

Selanjutnya pelaku sempat mengangkat jenazah kedua orang tuanya ke dalam rumah dan ditutupi selimut.

Sekitar pukul 08.30 Wita pelaku mengambil anaknya yang berada di dalam rumah dan pergi ke arah hutan yang berada dibelakang rumah dengan membawa anaknya.

Sekitar pukul 09.00 Wita Personil Polsek Sumarorong yang berjumlah 10 orang yang dipimpin langsung Kapolsek Sumarorong IPTU Reynhard, Kanit Ik Polsek Sumarorong, Kanit Reskrim Polsek Sumarorong dan juga Bhabinkamtibmas Polsek Sumarorong tiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Pada pukul 11.30 wita pelaku muncul di sekitaran TKP dan selanjutnya dilakukan negosiasi sebanyak dua kali oleh Kapolsek Sumarorong IPTU Reynhard dan Kanit Ik Polsek Sumarorong terhadap Pelaku agar menyerahkan senjata tajam yang dibawah namun pelaku tidak menghiraukan. Kemudian pada saat dilakukan negosiasi anak dari Pelaku langsung melarikan diri dari pelaku (ayahnya) ke arah keluarganya dan seketika pelaku mengamuk dan membabi buta serta menyerang masyarakat yang berada di sekitaran TKP.

Kejadian ini menambah korban denga luka berat yakni dr Arme Amelia Eka Putri dan seorang warga bernama Tato. (Ns-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *