Kasus Pembunuhan Porepadang Belum Terungkap, Komunitas Massebambangan Utus Delegasi Temui Bupati Mamasa

Suasana pertemuan Delegasi Massebambangan dengan Bupati Mamasa. Foto : Duk pena. 

Mamasa – Sudah lebih Dua bulan berlalu, kasus pembunuhan Pasutri (Porepadang bersama istrinya) di Lingkungan Leune, Kelurahan Aralle, Kecamatan Aralle, Kabupaten Mamasa, belum terungkap.

Pihak kepolisian Polda Sulbar mengklaim bahwa penyidik belum bisa mengungkap kasus karena belum mempunyai bukti yang cukup.

Menanggapi lambatnya pengungakapan kasus, pihak keluarga besar Massebambangan menggelar pertemuan akbar di Desa Bumal, pada Tanggal 1 Oktober 2022 dan sepakat untuk bersama-sama mengawal kasus ini hingga tuntas.

Temu akbar yang dihadiri lebih 500 peserta ini membentuk delegasi sebagai perwakilan untuk membantu polisi dalam mengungkap siapa pelaku pembunuhan sadis itu.

Ketua Tim Delegasi Massebambangan, Heppy Yoyada saat bertemu dengan Bupati Mamasa mengatakan, pihaknya mendapat mandat dari keluarga besar Massebambangan untuk bertemu Bupati meminta dukungan agar kasus ini bisa terungkap.

“Kami sebagai Delegasi diberi mandat dari keluarga besar untuk menemui bapak Bupati agar membantu pihak kepolisian mengungkap kasus pembunuhan Pasutri di Aralle,” ungkap Heppy saat bertemu Bupati Mamasa, Selasa (11/10/2022).

Senada dengan itu, Anggota Delegasi lainnya, Alpolen Makkatonan mengatakan, kasus pembunuhan ini telah meresahkan masyarakat dan jika tidak secepatnya terungkap berpotensi menimbulkan gejolak di masyarakat.

Untuk itu, ia meminta Bupati Mamasa agar membantu keluarga dan polisi dalam mengungungkap tragedi pembuhan Almarhum Porepadang bersama istrinya.

“Pertemuan di Bumal beberapa minggu lalu cukup alot dan salah satu yang bisa meredam untuk sementara adalah dibentuknya delegasi sebagai perwakilan keluarga untuk melakukan diplomasi baik ke Pemerintah Daerah maupun pihak kepolisian. Jika kami sebagai perwakilan tidak berhasil maka kami takut jangan sampai masyarakat melakukan gerakan yang tidak bisa dikendalikan, “terang mantan Anggota DPRD Mamasa itu.

Menanggapi hal itu, Bupati Mamasa H. Ramlan Badawi mengatakan, sebagai Kepala Daerah dan juga bagian dari keluarga, dirinya tidak tinggal diam dan terus mendorong pihak kepolisian agar bisa mengungkap kasus tersebut.

“Bagaimana pun juga, saya adalah bagian dari keluarga dan kejadian ini terjadi di Aralle yang merupakan kampung saya dan sebagai kepala Daerah saya bertanggungjawab terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah Kabupaten Mamasa. Jadi kita semua sepakat untuk mendukung pihak kepolisian agar bisa secepatnya mengungkap kasus pembunuhan ini, ” terang Ramlan.

Ia juga mendukung langka keluarga dalam memperkuat tim Kuasa hukum agar proses penyidikan yang dilakukan Polisi bisa dikawal hingga kasus ini diungkap.

“Saya mendukung keluarga dalam upaya membantu polisi mengungkap kasus asal kita lakukan sesuai aturan hukum. Soal kuasa hukum saya siap membantu pendanaan,” Imbuhnya.

(Ns-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *