Kadis PMD Sulbar sedang menghadiri program Live Posyandu di Banggae Kabupaten Majene. Foto: itw
MAJENE,PS – Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) memperingati hari Posyandu Nasional dengan melakukan kegiatan Live Posyandu di Posyandu So’bo Kelurahan Baurung, Kelurahan Banggae Timur, Kabupaten Majene, Selasa (29/4/2024).
Hadir dalam kegiatan Live Posyandu ini, Asisten III Setda Sulbar, H.Mujib, Kadis PMD Sulbar, Dr. Yakub F Solon, Kadinkes Sulbar Drg. H. Asran Masdy, Kadis Kesehatan Majene, dr. Rahmat dan Kadis PMD Majene, H. Sudirman.
Kadis PMD Sulbar, Dr. Yakub F Solon dalam sambutanya mengatakan, Posyandu bukan hanya tempat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan, tetapi juga merupakan salah satu cara terbaik untuk memberdayakan masyarakat, terutama di desa-desa.
Ia menjelaskan, ketika kita membangun posyandu yang kuat dan berfungsi dengan baik, kita juga sedang membangun masyarakat yang lebih sehat dan lebih kuat.
“Hari ini, kita melihat komitmen dan semangat dari para kader posyandu, para ibu yang datang bersama anak-anak mereka, dan semua pihak yang berkontribusi untuk kesuksesan acara ini. Kami percaya bahwa ini adalah bagian dari visi kami untuk Sulawesi Barat, sebuah visi di mana setiap warga memiliki akses ke layanan kesehatan dasar dan dukungan masyarakat,” ucap Yakub Solon.
Sebagai Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sulawesi Barat mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah berperan dalam pelaksanaan program Live Posyandu ini.
“Mari kita terus bekerjasama untuk memberdayakan masyarakat kita dan memastikan bahwa setiap orang mendapatkan perawatan dan dukungan yang mereka butuhkan.
Mari kita jaga kesehatan dan kesejahteraan bersama-sama,” sambung Yakub Solon.
Ia menyampaikan, pemprov Sulbar melalui kebijaksanaan Pj Gubernur berkomitmen untuk menurunkan angka stunting 10 persen pada tahun 2024 hingga Sulbar keluar dari zona merah stunting.
“Kita mendapat apresiasi dari pemerintah pusat sebagai daerah yang mampu menekan laju stunting meskipun kita masih berada pada zona merah. Tahun ini pemprov Sulbar berupaya keluar dari zona merah jika target 10 persen stunting bisa tercapai,” ungkapnya.
(Ns-01)