Foto bersama Anggota P3PD Sulbar dengan Kadis PMD Sulbar.Foto/duk.pena.
Mamuju,ps- Kepala Dinas PMD Provinsi Sulbar, Dr Yakub F Solon melakukan rapat bersama koordinator dan TA Program Peguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD) Provinsi Sulbar di Kantor Dinas PMD Sulbar, Rabu (17/4/2024).
Rapat ini dihadiri Kabid Pemdes Sebagai Anggota Tim Pengarah P3PD, tenaga ahli P3PD dan anggota Tim Sekretaris Bersama (Sekber) tim Monev desa.
Pada Kesempatan itu, Yakub Solon sebagai Ketua pelaksana harian P3PD Sulbar sekaligus Ketua tim pengarah Monev deaa pasca pelatihan menyampaikan, mendukung sepenuhnya semua kegiatan dan program yang akan dilaksanakan P3PD demi kemajuan desa.
Ia mengatakan, Fokus utama dari program P3PD adalah penyediaan dan pengembangan dukungan terhadap tata kelola pemerintahan, pembangunan, pemberdayaan masyarakat desa yang akuntabel, pastisipatif, dan sesuai dengan kebutuhan lokal.
Olehnya itu, Yakub Solon berharap agar semua yang terlibat dalam program P3PD bisa bersinergi dengan baik.
“Hari ini kita rapat koordinasi dengan P3PD Sulbar membahas beberapa program kegiatan yang akan dilakukan dan persiapan monev program P3PD yang sudah dilakukan. Kita butuh sinergitas yang baik dalam menyukseskan program P3PD demi kemajuan pembangunan di desa,” ungkap Yakub Solon.
Sementara itu, Koordinator P3PD Provinsi Sulbar, Astrid Sahaja mengungkapkan beberapa angenda rapat bersama Kadis PMD Sulbar diantaranya, membahas pembiayaan Sekber P3PD Provinsi dan melaporkan angenda Monitoring dan Evaluasi (Monev) desa pasca pelatihan.
Astrid menjelaskan monev desa pasca pelatihan tahun anggaran 2023 sebanyak 50 desa dan untuk tahun anggaran 2024 rencananya 75 desa pelatihan secara tatap muka, dan 347 desa pelatihan LMS (secara online).
Sesudah pelatihan, kata Astrid, akan dilakukan Monev kepada semua desa yang mengikuti pelatihan.
“Kita rapat sekaligus bagian dari siara lebaran dengan semua anggota P3PD. Kita diskusikan dengan pak Kadis sebagai ketua pengarah P3PD Sulbar terkait pembiayaan Sekber dan persiapan monitoring pasca pelatihan bagi 50 desa yang belum mengikuti kegiatan pelatihan tahun sebelumnya,” ucap Astrid. (Ns-01)