Honor Belum Dibayar, Sejumlah Aparat Desa di Mamasa Kesal, “Kami Butuh Biaya Untuk Hari Raya”

Foto Ilustrasi.

Mamasa,Penasulbar.co.id – Sejumlah aparat desa di Kabupaten Mamasa mengeluhkan lambatnya pembayaran honor pada triwulan ke-Empat tahun 2020. Bahkan, honor yang harusnya  diterima bulan Desember tahun ini  hanya bisa dijanjikan pembayarannya pada Januari 2021.

Berdasarkan pengakuan salah seorang kepala dusun, Desa Rante Tangga, Kecamatan Tawalian, Kabuoaten Mamasa yang tidak mau disebut identitasnya, pihaknya dijanji akan dibayar honornya pada bulan Januari 2021.

” Saya sudah menghadap Pak Desa, tapi dijanji honornya akan dibayar bulan Januari tahun depan,” tutur Kadus.

Kepala Dusun tersebut sangat menyesalkan keterlambatan pembayaran honor, pasalnya sumber satu-satunya yang diharapkan untuk biaya kebutuhan hidup dalam merayakan natal adalah dari gajinya sebagai aparat desa.

Ditambah lagi, sulitnya ekonomi akibat pandemi covid-19 saat ini, membuat dirinya betul-betul kecewa dan mempertanyakan keterlambatan pembayaran honornya.

Menanggapi lambatnya pembayaran honor aparat desa tersebut, tokoh masyarakat Mamasa, DR. Yakub F. Solon meminta agar pihak terkait segera mencari solusi pembayaran honor para aparat desa.

“Jangan biarkan masalah ini berlarut-larut. bagi parah kepala desa, segerah cari solusi. kenapa bisa honor tahun 2020 nyeberang ke tahun 2021. kasian mereka, saat ini mereka butuh dana untuk rayakan natal dan tahun baru,” pesan Yakub.

Senada dengan itu, Ketua LSM KOBRA Sulbar, Kristian Parangka juga mendesak kepada pemerintah Kabupaten Mamasa khususnya dinas terkait agar segera mencairkan ADD triwulan Empat sehingga kepala desa bisa membayarkan honor aparatnya.

Ia menegaskan, saat sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan biaya hidup dalam merayakan natal dan tahun baru termasuk semua aparat desa.

“Tidak manusiawi jika honor mereka ditahan. Aparat desa juga butuh biaya hidup apalagi sekarang ini masaraya natal dan tahun baru. Jangan jadikan masalah admisistrasi alasan untuk tidak memberikan hak para petugas di desa,” tegas Kristian.

Lambatnya pembayaran honor aparat desa di Kabupaten Mamasa dibenarkan kepala BPMD Mamasa, Yahyadin.

Saat dihubungi via selulernya, Senin (28/12/2020) Yahyadin mengatakan, secara keseluruhan ADD untuk 168 desa di Mamasa belum dicairkan.

Hal itu disebabkan oleh kondisi keuangan daerah yang sedang devisit dan lambatnya laporan realiasi progres dari desa.

“Memang benar pencairan ADD tahap Empat belum direalisaikan. Kita sudah sampaikan kepada semua kepala desa dan mereka sudah pahami. rencana pencairan, disatukan di awal Januari 2021,” terang  Yahyadin. (Ns-01).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *