Tanam Nilam milik salah satu petani di Kabupaten Mamasa. Foto : duk. Pena
Mamasa,penasulbar.com – Pemerintah Kabupaten Mamasa menyoroti turunnya harga minyak nilam yang cukup drastis dan meminta para pengepul untuk tidak memainkan harga yang merugikan petani.
Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Mamasa, H. Sudirman, saat dikonfirmasi pada Minggu (7/9/2025). Ia menyebutkan bahwa anjloknya harga minyak nilam diduga kuat akibat ulah oknum pengepul yang bermain harga.
“Kami menerima banyak keluhan dari petani nilam di Kabupaten Mamasa. Mereka menyampaikan bahwa harga minyak nilam di tingkat petani anjlok jauh dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia,” ujar Sudirman.
Sebagai langkah konkret, Sudirman mengaku akan menemui sejumlah perusahaan pembeli minyak nilam guna mengklarifikasi persoalan ini dan mencari solusi. Selain itu, ia juga meminta Dinas Perdagangan Kabupaten Mamasa segera melakukan pendataan terhadap seluruh ketel penyulingan serta pengepul minyak nilam yang beroperasi di wilayah Kabupaten Mamasa.
“Saat ini saya berada di Makassar untuk bertemu dengan beberapa pengusaha minyak nilam. Kami ingin mengetahui siapa yang selama ini mempermainkan harga hingga merugikan petani. Kasihan para petani yang telah bekerja keras, namun tidak mendapatkan harga yang layak karena ulah pengepul,” tegasnya.
Berdasarkan data yang dihimpun penasulbar.com, harga minyak nilam di tingkat petani saat ini hanya berkisar Rp500.000 per kilogram. Padahal sebelumnya, harga komoditas tersebut sempat menembus angka Rp2 juta per kilogram.
Pemerintah daerah berharap melalui upaya ini, harga minyak nilam di Mamasa dapat kembali stabil dan para petani mendapatkan keadilan dalam rantai distribusi hasil pertanian mereka.(Ns-01)