Suasana kegiatan dialog publik yang digelar Forum Keserasian Sosial Beatrix Mamasa di kantor sinode GTM. Foto : duk Pena.
Mamasa,Penasulbar.co.id – Forum Keserasian Sosial Beatrix Kelurahan
Mamasa mengelar dialog publik membahas pemanfaatan gedung Gereja Beatrix Mamasa Kota yang kini sudah tidak lagi menjadi tempat Ibadah. Dialog yang dilangsungkan di Kantor Sinode Gereja Toraja Mamasa, Jumat (20/9/2019) dihadiri 100 orang peserta dari berbagai kalangan.
Keberadaan gereja tua Mamasa Kota yang tak lagi menjadi pusat peribahan jemaat kini mengisahkan konflik sosial karena kadang disalahgunakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab dengan melakukan tindakan tuna sosial di gedung gereja.
Ketua Forum Keserasian Sosial Beatrix Mamasa, Virgilius Marrabang, ST. mengatakan, dialog ini dilakukan untuk menampung ide dan gagasan semua lapisan masyarakat tentang tatakelolah dan pemanfaatan gedung Gereja Beaktris Masko agar dimasa yang akan datang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan yang positif.
“Dialog ini kami lakukan sebagai bentuk keprihatinan terhadap keresahan sosial yang terjadi di Kelurahan Mamasa akibat menyalagunaan gedung Gereja Beatrikx yang kini sudah tidak menjadi tempat ibadah. Bahkan, Pemerintah setempat sudah memberi himbauan kepada masyarakat untuk tidak menyalagunakan gedung itu. Namun, himbauan tersebut tidak memberi solusi bagi masyarakat . sesekali ada oknum yang ditemukan warga sekitar melakukan hal-hal yang tidak sewajarnya di dalam gereja,”Pungkas Virgilus.
Dalam dialog tersebut, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Mamasa, Drs. Imanuel mengatakan, Forum keserasian sosial beatrix menerima bantuan dari kementerian sosial dan akan melakukan rehab gedung Gereja Beatrix.
“Semoga selesainya renovasi gedung gereja beatrix dapat dimanfaatkan sebagai sarana yg lebih positif dan digunakan oleh sinode GTM serta bisa dijadikan tempat rekreasi bagi masyarakat. Degan demikian masalah sosial yg selama ini terjadi akan dapat terselesaikan,” Terang Imanuel.
Ditempat yang sama, Ketua Sinode Gereja Toraja Mamasa (GTM), Pdt. Hengki Gunawan menyampaiakan, terima kasih atas upaya rehab gedung Gereja Beatrix. Menurutnya, gedung Gereja Beatrix merupakan milik bersama sebagai bagunan bersejarah dan icon peradaban di Mamasa.
“Saya sampaikan terima kasih atas program kegiatan rehap gedung gereja tua beatrix. Ini merupakan ikon peradaban di kota Mamasa,” tutur Pdt. Hengki Gunawan.
Sementara itu, Lurah Mamasa, Hermanus menyarankan, agar gedung Gereja Beatrix bisa dijadikan sebagai museum yang bisa menjadi tempat rekreasi dan tempat pergelaran musik gerejawi.
“gedung Gereja Beatrix sebaiknya digunakan sebagai museum, tempat rekreasi atau tempat pergelaran musik rohani,”Pungkasnya.
Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Mamasa Drs. Imanuel, Lurah Mamasa Hermanus, ST., M.Si, Ketua Umum BPMS GTM, Pdt. Hengki Gunawan, M.Min, dan Ir. Jhon Bataragoa selaku tokoh masyarakat dan hadir pula Caleg terpilih DPRD provinsi Sulbar, Drs. Obet Nego Depparinding. (Ns-01).