POLMAN – Ketua Komisi III DPRD Sulbar, Ir. A. Muslim Fattah menyebut pekerjaan ruas jalan Mapilli-Piriang di Kabupaten Polman yang menggunakan dana PEN, masih berkisar 90 persen.
Padahal, ruas Mapilli-Piriang tersebut masuk tahap 1 yang harusnya selesai akhir Maret lalu.
“Kalau aspalnya sudah tuntas, hanya pekerjaan minor seperti drainase, talud, ya pekerjaan kecilnya masih ada belum selesai,” ujar Muslim Fattah, Rabu, 13 April 2022.
Menurut Muslim, ada beberapa faktor realisasi pekerjaan tersebut cenderung lambat. Pertama, kata dia, waktu dimulainya pekerjaan itu pada bulan Oktober 2021.
“Soal timing. Pekerjaan dimulai Oktober, waktunya sangat singkat, apalagi harus habiskan anggaran sebesar itu,” katanya.
Alasan kedua yakni cuaca. Pada bulan Oktober hingga awal Januari intensitas hujan cukup tinggi.
Selanjutnya soal kondisi finansial perusahaan pelaksana proyek.
“Hal-hal ini yang akibatkan pelaksana tak mampu sediakan material secara cepat, alat berat entah itu sewa atau bagaimana,” sambung Muslim Fattah.
Untuk itu, politisi Golkar itu mengingatkan Biro Barjas agar lebih selektif dalam melakukan tender proyek ke depannya.
Namun, perwakilan PT Bangun Sarana Nusantara, Mas Pri sebagai pelaksana proyek ruas jalan Mapilli-Piriang, mengklaim pekerjaan sudah tuntas 100 persen.
Hanya saja, dia mengakui alat-alat berat miliknya masih berada di lokasi.
“Kalau di NTB ada Mandalika, di Polman ada Mandarlika,” kelakar Mas Pri.
Diketahui, ruas jalan Mapilli-Piriang ini bersumber dari dana PEN dengan panjang 14 kilometer dan anggaran sekira Rp 46,4 miliar.
(ADV).