Bahas Penanganan Stunting, PMD Sulbar Rapat Bersama Pj Gubernur Sulbar

Mamuju,penasulbar.co.id – Kepala Dinas (Kadis) PMD Provinsi Sulbar menghadiri rapat kerja bersama Pj Gubernur Sulbar di ruang kerja Pj Gubernur Sulbar belum lama ini. Rapat yang dihadiri beberapa pimpinan OPD ini membahas strategi Pemprov Sulbar keluar dari zona merah stunting.

Dalam rapat tersebut Pj Gubernur Sulbar Prof. Zudan menyampaikan, prevalensi stunting di Indonesia tahun 2023 di angka 21,5 persen. 19 provinsi di Indonesia dianggap mampu menekan angka stunting, termasuk Provinsi Sulawesi Barat.

Ia mengatakan, prevalensi stunting di Sulbar pada tahun 2022 diangka 35,0 persen, menurun 4,7 persen menjadi 30,03 persen pada 2023.

Menurutnya, angka penurunan prevalensi stunting ini memang belum terlihat signifikan. Namun, ini menjadi harapan dan dorongan agar satgas stunting yang telah dibentuk sejak Juni 2023 dapat bergerak lebih masif menyasar setiap kecamatan dan melakukan intervensi keluarga terdampak stunting.

Pj Gubernur Sulbar juga meminta agar semua OPD yang terlibat langsung dalam satgas penanganan stunting bisa bekerja maksimal agar tahun depan Sulbar keluar dari zona merah stunting.

Sementara itu, Kadis PMD Sulbar, Dr. Yakub F Solon mengatakan, salah satu penekanan dalam rapat tersebut ialah bagaimana mengaktifkan semua Posyandu di seluruh desa se- Sulbar.

“Peran Posyandu sangat penting dalam penanganan stunting dan ini salah satu tugas pokok PMD. Kami akan berupa semaksimal mingkin agar semua Posyandu bisa diaktifkan dan masayarakat mau memanfaatkan Posyandu untuk memeriksakan kesehatan,” ucap Yakub F Solon.

Lanjut dikatakan, PMD Sulbar mendukung sepenuhnya upaya Pemrov Sulbar untuk keluar dari zona merah stunting.

“Kita berkomitmen mendukung langka yang dilakukan pak Pj Gubernur Sulbar untuk menurunkan angka stunting sehingga kita bisa keluar dari zona merah stunting,” pungkasnya. (ADV)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *