Rombongan Tim Vaksinator Kecamatan Tabulahan sedang beristirahat disebuah tumpukan material longsor. Foto: duk. Pena.
Mamasa,ps.co.id – Mejadi Tim Vaksin Covid-19 di daerah pedalaman bukanlah hal yang mudah. Para vaksinator harus siap menghadapi berbagai tantangan yang sulit dalam menjalankan tugas.
Selain keterbatasan akses internet dalam menginput data sasaran, tim vaksinator juga harus menempuh medan jalan yang terjal yang sesekali bisa mengancam keselamatan nyawanya.
Seperti halnya yang dialami Tim Vaksin covid-19 Kecamatan Tabulahan, Kabupaten Mamasa, Sulbar. Dalam sebuah perjalan menuju salah satu desa paling terpencil, tepatnya di Desa pangandaran, Senin (14/11) 2021) kru penasulbar.co.id ikut dalam rombongan tersebut dan menyaksikan langsung kondisi yang dialami para pahlawan kemanusiaan itu.

Sebanyak 25 orang tim vaksin Kecamatan Tabulahan yang terdiri dari tenaga medis Puskesmas Tabulahan dan TNI/Polri, berangkat di Lakahang menggunakan Sepeda motor menuju Desa Pangandaran dangan jarak tempuh 16 Kilo Meter.
Kondisi medan jalan yang rusak, licin, berlumpur dan beberapa tanjakan serta melewati tepian jurang yang dalam membuat setiap anggota tim harus berhati-hati agar bisa tiba di tujuan dengan selamat.
Tak peduli panasnya terik matahari dan hujan lebat, para pelayan masyarakat itu berjalan demi menjangkau warga yang ada di pedalaman. Jatuh dan tertimpa sepeda motor adalah hal yang biasa bagi para pejuang kemanusiaan ini.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 6 jam, tim akhirnya tiba di Desa Pangandaran dan langsung disambut ratusan warga yang akan divaksin.
Dengan penuh ketegaran dan semangat pengabdian, para Nakes dan TNI/Polri langsung memasuki sebuah gedung pertemuan yang telah disiapkan untuk melakukan vaksinasi.

Dibalik senyum manis para nakes dalam menyapa warga tak tersembunyikan rasa lelah haus dan lapar tapi semua itu dielakkannya seiring antusias masyarakat mengikuti vaksinasi.
Tenaga medis langung bekerja melakukan pemeriksaan (screening) kepada warga yang akan divaksin sedang anggota TNI/Polri mengatur antrian masyarakat agar tetap mematuhi Prokes.
Sebelum memulai vaksinasi, Bidan Senior Amelti Marrabang, terlebih dahulu memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang tujuan Vaksinasi.
Ia mengajak warga agar tidak takut divaksin demi membentuk kekebalan tubuh dari penyebaran covid-19.
“Terimakasih kepada warga yang sudah mau divaksin. Jangan takut divaksin karena vaksin ini baik untuk tubuh manusia. Jangan terpengaruh dengan isu-isu yang tidak benar tentang vaksin, ” ungkap Amelti.
Setelah waktu menjelang malam, vaksinasi dihentikan sembari Tim Vaksin beristirahat sejenak. Tak lama kemudian, vaksinasi kembali dilanjutkan hingga semua sasaran bisa divaksin.

Ditemui sesudah Vaksinasi, Amelti mengungkapkan bahwa antusias masyarakat Pangandaran dalam mengikuti program vaksinasi sangat tinggi. Kondisi ini membuat anggota tim harus bekerja sampai larut malam demi menyelesaikan sasaran yang ada.
“Kami apresiasi antusias masyarakat pangandaran dalam mengikuti program vaksinasi. Tadi sore kita mulai sekitar pukul 15.00 dan selesai pukul 22 malam. Besok pagi kita masih lanjutkan, ” terang Amelti.
Ia menyebutkan, di Desa Pangandaran, tim berhasil menyasar 336 orang sasaran.
“Target awal kami persiapkan hanya 200 orang tetapi setelah kami tiba ternyata warga sangat antusias untuk divaksin. Dan jumlah keseluruhan yang divaksin sebanyak 336 orang,” Pungkasnya.
[Ns01/Eka Musriang]






