Mamasa, Penasulbar.co.id – Setelah melakukan aksi unjuk rasa menolak tambang logam tanah jarang di wilayah Pitu Ulunna Salu (PUS) Kabupaten Mamasa 25 Agustus kemarin namun tidak ada titik terang, Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Mamasa kembali seruduk gedung DPRD Mamasa.
“Kami kembali ke gedung DPRD Mamasa karena kami dijanji untuk kembali ditemui pihak DPRD Mamasa ini hari,”kata Jendral Lapangan (Jenlap), Doni Kumala Putra, Rabu 26 Agustus 2020.
Dia mengungkapkan bahwa pihaknya merasa sudah dipecundangi oleh pihak DPRD Mamasa dengan sikap yang dianggap tidak profesional dalam menjalankan tugas sebagai wakil rakyat.
“Bagaimana kami mau percaya dengan janji-janji dari DPRD Mamasa kalau komitmennya tidak dilakukan,”katanya.
Doni juga mengungkapkan bahwa pihaknya sempat menyegel gedung DPRD Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar) selama satu malam karena dianggap sebagai Pemberi Harapan Palsu (PHP) terkait kesepakatan penolakan tambang logam tanah jarang di wilayah PUS Mamasa.
“Kami menyegel gedung DPRD Mamasa sebagai aksi atas kesepakatan bersama Wakil Ketua I dan beberapa anggota DPRD Mamasa yang telah mereka ingkari,”kata Doni.
Doni juga mengungkapkan bahwa pihaknya mengecam keras tindakan DPRD Mamasa yang dianggap sudah mengabaikan aspirasi masyarakat.
“Kami tidak butuh tambang apapun itu karena kami sudah puas dengan kekayaan alam, hutan produksi dan lainnya,”katanya.
(23)