Bupati Mamasa, Welem Sambolangi saat membagikan pupuk gratis secara simbolik kepada perwakilan petani di Kecamatan Sumarorong. Foto : hms
Mamasa,penasulbar.com – Bupati Mamasa, Welem Sabolangi, membuktikan janji politiknya saat kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Mamasa. Program pro-rakyat andalan pasangan WS-Hadir ini sempat diragukan banyak pihak, terutama karena kondisi keuangan Kabupaten Mamasa yang tengah mengalami defisit.
Namun keraguan itu kini terjawab. Komitmen Bupati Welem Sabolangi bersama Wakil Bupati H. Sudirman untuk membantu petani yang kesulitan membeli pupuk mulai direalisasikan. Program pupuk gratis yang dijanjikan kini resmi disalurkan kepada masyarakat.
Mayoritas penduduk Kabupaten Mamasa yang berprofesi sebagai petani menyambut gembira bantuan ini. Senyuman terlihat di wajah para petani karena kebijakan ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan mereka.
Pada Selasa, 23 September 2025, bertempat di Kelurahan Tabone, Kecamatan Sumarorong, Bupati Mamasa secara simbolis menyalurkan pupuk gratis kepada masyarakat. Kegiatan ini disaksikan oleh tokoh masyarakat, tokoh agama, para kepala desa, pengurus kelompok tani, pimpinan OPD terkait, jajaran Forkopimda, Camat Sumarorong, serta pihak penyalur pupuk.
Untuk Kecamatan Sumarorong yang memiliki luas lahan pertanian sebesar 1.046,82 hektare, total pupuk yang disalurkan meliputi 209,36 ton pupuk Urea dan 314,45 ton pupuk NPK, dengan total anggaran sebesar Rp1.193.370.201.
Dalam sambutannya, Bupati Welem menegaskan bahwa program pupuk gratis ini adalah bagian dari program pemerintah daerah yang harus diawasi secara ketat oleh seluruh elemen masyarakat agar tepat sasaran dan tidak disalahgunakan.
“Saya mengimbau agar bantuan pupuk ini digunakan dengan penuh tanggung jawab. Harapannya, pemberian pupuk ini bisa mendorong peningkatan produktivitas pertanian,” ujar Welem.
Ia juga menargetkan agar hasil panen petani ke depan bisa meningkat dari rata-rata 4 ton menjadi 5-6 ton per hektare. Target ini nantinya akan menjadi dasar evaluasi untuk penganggaran di tahun berikutnya.
Pemerintah Kabupaten Mamasa juga disebut telah menjalin komunikasi aktif dengan Kementerian Pertanian untuk mendukung produktivitas kelompok tani yang ada di daerah.
“Saya sudah berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk menyampaikan berbagai kebutuhan petani kita. Komunikasi dengan pihak provinsi dan pusat sangat penting, karena Mamasa masih memiliki banyak kebutuhan yang harus dipenuhi bersama,” tutupnya. (Ns-01)