Suasana ibadah yang di lakukan Forum Komunikasi Gereja-Gereja di Mamuju. Foto : duk.pena.
Mamuju,penasulbar.com – Forum Komunikasi Gereja-Gereja di Mamuju menggelar ibadah bersama untuk mendoakan situasi bangsa, khususnya di Provinsi Sulawesi Barat, agar tetap aman dan kondusif.
Ibadah dilaksanakan pada Selasa, 2 September 2025, bertempat di Gereja GTM Jemaat Bukit Zaitun, Mamuju. Kegiatan ini dihadiri oleh Pembimas Kristen Sulawesi Barat, Ayub, M.Pd.K., perwakilan Gubernur Sulbar sekaligus Penasehat Forum Komunikasi Gereja-Gereja di Mamuju, Dr. Yakub F. Solon, serta perwakilan dari 16 denominasi gereja yang ada di Kota Mamuju.
Dalam sambutannya, Dr. Yakub F. Solon menyampaikan bahwa ibadah bersama ini merupakan bentuk keprihatinan dan kepedulian terhadap situasi bangsa yang tengah menghadapi berbagai tantangan, terutama meningkatnya aksi demonstrasi di sejumlah daerah yang berujung anarkis.
“Saat ini, kita menyaksikan demonstrasi yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia, yang berujung pada tindakan anarkis. Hal ini telah menimbulkan korban jiwa, luka berat, kerusakan fasilitas umum, penjarahan rumah pribadi, hingga aparat pengamanan yang turut menjadi korban. Kita memohon kepada Tuhan agar kondisi ini segera pulih, dan Indonesia kembali menjadi negeri yang damai,” ujarnya.
Yakub menegaskan bahwa sebagai umat yang percaya kepada Tuhan, kekuatan doa diyakini mampu membawa perubahan. Ia pun mengajak seluruh umat Kristen di Mamuju untuk berdoa bersama demi kebaikan bangsa dan daerah.
“Sebagai wujud kepedulian terhadap bangsa dan mendukung upaya pemerintah menjaga kondusifitas wilayah, maka seluruh umat Kristen dari 16 denominasi gereja di Mamuju berkumpul untuk mengadakan ibadah bersama, memohon agar Indonesia segera pulih,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengimbau umat Nasrani di Mamuju agar tidak mudah terprovokasi oleh berbagai informasi yang beredar di media sosial.
“Mari kita bijak menggunakan media sosial. Sebarkanlah informasi yang positif, dan jangan ikut menyebarluaskan konten provokatif. Jadilah penyejuk dan pembawa damai di tengah situasi bangsa saat ini,” pesannya.
Menutup sambutannya, Yakub juga mengingatkan agar umat tidak memamerkan gaya hidup mewah, terutama di tengah kondisi ekonomi yang sedang sulit bagi sebagian masyarakat.
“Tidak perlu memamerkan kemewahan di media sosial. Kita harus sadar bahwa masih banyak saudara-saudara kita di luar sana yang hidup dalam keterbatasan,” pungkasnya. (Ns-01)