Foto : Ilustrasi
PENASULBAR.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamasa sedang melakukaan proses perombakan Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Sejumlah OPD diisukan akan berubah nama bahkan dilebur dengan OPD lain, salah satunya Dinas Pariwisata yang rencannya dilebur menjadi Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata.
Rencana Pemkab Mamasa melebur Dinas Pariwisata menuai sorotan dari sejumlah pihak tak terkecuali, tokoh masyarakat Sulbar yang juga mantan staf Khusus Gubernur Sulbar Bidang Investasi dan Hubungan Luar Negeri masa Pemerintahan ABM-Enni, Ir, Rocky Paotonan P. Eng.
Rocky mengatakan, rencana perampingan OPD dan peleburan Dinas Pariwisata dengan Dinas Pemuda Olahraga merupakan kekeliruan besar yang dilakukan Pemkab Mamasa.
Ahli pertambangan asal Mamasa Sulbar itu mengingatkan konsensus bersama di awal berdirinya Sulbar yang saat itu dipimpin Gubernur Sulbar Anwar Adnan Saleh.
Diawal berdirinya Sulbar, kata Rocky, telah ditetapkan rencana pembangunan jangka panjang berdasarkan potensi daerah dan Kabupaten Mamasa dipersiapkan sebagai pusat pengembang destinasi wisata. Kemudian Kabupaten Majene sebagai kota pendidikan, Polman sebagai lumbung Pangan Sulbar, Mamuju sebagai ibu kota sekaligus pusat bisnis, Mateng dan Pasangkayu menjadi pusat pengembangan perekonomian bidang agribusiness dan program hilirisasi pertanian, serta Sektor energy baru terbarukan.
“Rencana Perombakan OPD di Kabupaten Mamasa itu sebua kekeliruan apalagi melebur Dinas Pariwisata mau dilebur dengan dinas Pemuda Olahraga. Pemkab Mamasa harus paham bahwa sejak Sulbar berdiri Mamasa telah dipersiapkan menjadi pusat pengembangan Wisata, sehingga fokus kedepan bagaimana Pemkab Mamasa bisa mewujudkan impian itu,” ucap Rocky kepada Penasulbar.com saat di konfirmasi, Selasa (8/4/2025).
Ia menyampaikan, saat ini Presiden Prabowo sedang merencanakan pertumbuhan ekonomi untuk 10 tahun mendatang. Untuk mewujudkan hal itu, Prabowo memperkuat kementrian lembaga dengan memekarkan beberapa kementrian lembaga dan menambah tenaga ahli.
“Kita bisa bercermin dengan kebijakan nasional yang sedang dilakukan Presiden Prabowo. Dalam mempersiapkan berbagai program yang besar khususnya pertumbuhan ekonomi maka presiden memperkuat kementerian lembaga dengan menambah staf khusus dan memekarkan kementrian lembaga bukan dikurangi,” ucap Rocky.
Dikatakan, Pemkab Mamasa seharusnya becermin pada strategi manajemen pembangunan yang dilakukan pemerintah pusat dalam mendorong percepatan pembangunan ekonomi yang diharapkan bisa menstimulus pertumbuhan ekonomi daerah.
“Prinsipnya stimulus pembangunan ekonomi berbanding lurus dengan pertumbuhan ekonomi. Bukan sebaliknya mengharapkan sebuah peningkatkan tetapi perangkatnya justru diperkecil. Ini tidak sesuai dengan strategi manajemen, ” terang Rocky.
Dia juga menyarankan agar Pemkab Mamasa tetap mempertahankan OPD yang ada dan melakukan evaluasi berkala serta memberlakukan pengawasan melekat.
Sementara untuk pengembangan pariwisata, adik Kandung mendiang mantan Wakil Wakil Bupati Mamasa Victor Paotonan itu mengatakan agar Pemda Mamasa Fokus pada pembenahan infrastruktur.
“Dibutuhakan kolaborasi semua OPD untuk mengembangkan wisata di Mamasa. Kita butuh infrastruktur yang memadai karena prinsipnya pariwisata itu akan berkembang jika perekonomian suatu daerah semakin baik,”pungkasnya. (Ns-01)