Hadiri Perayaan Natal GTM Jemaat Jakarta, Pj. Bupati Mamasa : “Jangan Menjauh Dari Tuhan”

JAKARTA – Penjabat Bupati Mamasa, Dr. Muhammad Zain menghadiri perayaan natal Gereja Toraja Mamasa (GTM) Jemaat Jakarta yang digelar di Menara Kadin Jakarta, Rabu (25/12/2024).

Dalam sambutannya, Zain menyampaikan ucapan selamat Natal 25 Desember 2024 dan selamat menyongsong tahun baru 1 Januari 2025. Ia juga menyampaikan sejumlah pesan-pesan natal bagi warga jemaat GTM Jakarta.

Pada perayaan Natal yang mengusung tema “Marilah Sekarang Kita Pergi ke Betlehem” tersebut, Zain berharap, momen perayaan Natal tidak berhenti pada acara seremonial, namun terwujud dalam kehidupan sehari-hari, meningkatkan ketaatan kepada Tuhan dan mempererat persaudaraan.

“Sebagai manusia yang beragama dan berbudaya, mari kita menjaga persatuan. Mamasa memiliki kearifan lokal yang luar biasa dan pesan leluhur yang begitu filosofis. Inilah yang membuat kita bertahan di kota. Pesan-pesan agama dan leluhur membuat kita kuat bertarung di kota metropolitan,” ucap Zain .

“Wakil Menteri LHK Kabinet Indonesia Maju Jokowi dan Prof. Paulus Tandilinting menjadi hebat di Jakarta, pasti mengamalkan pesan agama dan leluhur dalam menghadapi tantangan,” sambungnya.

Lebih lanjut, dia memaparkan kondisi zaman yang memasuki era Society 5.0, penuh dengan tantangan, sehingga merawat spiritual salah satu pegangan kita agar tidak terlindas zaman. Menurut penelitian Jonathan Haidt, generasi saat ini memang online terkoneksi dengan dunia, tetapi batinnya tidak terhubung dengan Wifi Tuhan.

Ramalan Edgar Cayce, dalam Ledakan Spiritualitas, ditulis Mark Thurston adalah gambaran manusia tidak bisa lepas dari spiritualitas. Hari ini kita tidak boleh lari dan jauh dari Tuhan, itu akan menimbulkan banyak masalah,” imbuh Zain.

Di mimbar yang sama, Penasehat Badan Pekerja Majelis Jemaat (BPMJ) juga Founding Father Kabupaten Mamasa, Prof. Paulus Tandilinting menjelaskan Sub tema, “Menghadirkan Kasih Allah Ditengah Dunia yang Terluka”.

“Tema ini dipilih agar kita terarah, perayaan Natal tujuannya bertransformasi. Saat ini kita kesulitan menghadapi tantangan. Padahal kita sama saja dengan Gembala. Termotivasi dari berita yang sama, suka cita yang dibawa malaikat juga sama, mencari Tuhan yang sama, dan Betlehem nya juga sama,” ujar Prof. Paulus.

Bagi Gembala, tema itu adalah sebuah komitmen penuh, tindakan dan kerja keras menghadapi tantangan. Selanjutnya, bagaimana kita menterjemahkan tema Natal menjadi perjuangan. Bukan hanya pada level kata, tapi sampai pada level tindakan.

Selanjutnya, Mewakili ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Frits Novianto Suhendar yang juga Putra Mamasa, mengajak Jemaat untuk menuju Betlehem pada bidang masing-masing.

“Saya berbahagia dalam damai Natal, marilah kita sekarang ke Betlehem. Betlehem ada di mana-mana, hal-hal kecil yang bermasalah, seperti menjaga lingkungan, merawat kerukunan dan sebagainya,” ujar Novianto.

Dia mengungkapkan jika tidak memperhatikan lingkungan, makan ke depannya akan ada bencana besar. Semoga semuanya bisa menjaga Betlehem Betlehem dalam bidang masing-masing.

Perayaan Natal dibagi dalam dua sesi, peribadatan dan perayaan, diisi oleh rangkaian acara, dari persembahan tarian Maluya, (Tari tradisional Mamasa), persembahan pujian anak sekolah Minggu hingga lantunan doa penutup.

Sesi peribadatan, tugas menyalakan lilin dari Perwakilan BPMJ, Ibu Pendeta Yusmaliani Goalangi, juga pengkhotbah, perwakilan kaum bapak, Simon Masara. Perwakilan Kaum Ibu, Marlinda Embon, perwakilan pemuda, Shem Pini Lakelangi, perwakilan Panitia, Sri Putra Allo dan perwakilan Anak, Pricilia Jevelyn Dharma. (Ns-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *