Penasulbar.co.id, Mamuju – Berkat kolaborasi yang baik antara Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Mamuju dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sulbar, puluhan anak di Mamuju kembali sekolah.
Penyerahan simbolis perlengkapan sekolah dan bantuan biaya pendidikan kepada para ATS ini dilakukan di Desa Salleto, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Sulbar.
Kadisdikbud Sulbar, Mithhar mengungkapkan, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan semua anak di Sulbar mendapatkan akses pendidikan yang layak.
“Alhamdulillah, hari ini kita kembali mengantarkan 21 anak di Desa Salleto untuk kembali ke sekolah. Ini adalah komitmen pemerintah untuk memastikan tidak ada satupun anak di Sulbar yang tertinggal dalam pendidikan,” kata Mithhar, Rabu, 21 Februari 2024.
Ia juga mengungkapkan, tim penanganan ATS telah bekerja keras untuk mendata dan mencari ATS di seluruh wilayah Sulbar. Tim ini juga melakukan pendekatan kepada orang tua dan anak-anak untuk kembali ke sekolah.
“Berbagai faktor yang menyebabkan anak-anak tidak sekolah, seperti ekonomi, pernikahan anak usia dini, dan kurangnya motivasi. Tim ATS kita turun langsung ke lapangan untuk melakukan pendataan dan memberikan solusi terbaik bagi setiap anak,” ungkapnya.
Sementara itu pihak Disdikpora Kabupaten Mamuju, Bustamin mengapresiasi langkah cepat tim penanganan ATS Dikbud Sulbar dalam menangani masalah ATS di Mamuju.
“Kami sangat mengapresiasi kerja keras Tim ATS Dikbud Sulbar. Ini adalah bukti nyata bahwa pemerintah serius dalam menangani masalah ATS di Sulbar,” ujar Murniani.
Ia pun mengimbau kepada seluruh masyarakat di Mamuju untuk berperan aktif dalam mendorong anak-anak di lingkungannya untuk kembali ke sekolah.
“Mari kita bersama-sama memastikan semua anak di Mamuju mendapatkan pendidikan yang layak. Pendidikan adalah kunci untuk masa depan mereka yang lebih cerah,” tuturnya.
Penyerahan perlengkapan sekolah dan bantuan biaya pendidikan kepada ATS di Desa Salleto ini disaksikan oleh para orang tua, tokoh masyarakat, dan aparat desa setempat. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi anak-anak lain yang masih belum bersekolah untuk kembali mengenyam pendidikan.
