Amanda anak Almarhum Porepadang saat menggelar konferensi PERS di Kediamanya di Aralle, Kabupaten Mamasa. Foto : duk. Pena
MAMASA – Sudah 30 hari lamanya, tragedi pembunuhan Pasangan Suami Istri (Pasutri) di Kelurahan Aralle, Kecamatan Aralle, Kabupaten Mamasa belum terungkap.
Amanda, anak kandung korban meminta bantuan presiden Joko Widodo untuk mengungkap pelaku yang membunuh kedua orang tuanya dan menganiaya adiknya.
‘Saya minta bantuan Bapak Presiden RI Joko Widodo untuk membantu kami mengungkap kasus kematian Bapak dan ibu kami. Sudah 30 hari berlalu Polisi belum mampu mengungkap pelakunya, “ungkap Amanda dalam konfrensi Pers yang digelar dirumahnya, pada Selasa (7/9/2022).
Ia menuturkan, ayah dan ibunya dibunuh saat kedua orang yang dikasihinya itu tertidur lelap pada malam hari.
“Ayah dan ibu kami dibunuh saat mereka beristirahat. Peristiwa itu membawa duka mendalam dan sampai hari kami trauma dengan kejadian itu, “tambahnya.
Lanjut diceritakan, selain kedua orang tuanya yang dibunuh secara sadis, adik keempatnya juga mengalami penganiayaan berat dan sempat kritis selama beberapa hari.
“Bapak dan ibuku dibunuh lalu adiku yang ke Empat dianiaya hingga kritis, kami betul-betul sulit menerima kenyataan ini. Tolong pak Presiden perhatikan kasus ini. Kami butuh keadilan di negeri kami, “pinta Amanda.
Dia mengatakan, mungkin saja pelaku pembunuhan masih bisa berkumpul dengan keluarnya, namun dirinya bersama saudara-saudaranya sudah kehilangan orang tua untuk selamanya.
“pelaku pembunuhan itu telah membuat kami harus menjadi anak yatim piatu dan sesunggunya kami belum siap dengan kenyataan ini. Kami masih membutuhkan kasih sayang orang tua kami, kami belum bisa hidup tanpa ayah dan ibu, “tutup Amanda sambil meneteskan air mata.
(Ns-01)