Karo SDM Polda Sulbar, Kombes. Pol. Agusman Gunung. Foto :duk.pena.
Mamuju – Kepala Biro Sumber Daya Manusia (Karo SDM) Polda Sulbar, Kombes Pol Agusman Gurning, menegaskan, proses rekrutmen anggota Polri tetap berlandaskan prinsip BETAH.
BETAH merupakan akronim dari bersih, transparan, akuntabel, dan humanis.
“Rekrutmen seleksi bintara dan akpol untuk Polri dengan prinsip BETAH,” kata Agusman, Rabu, 29 Juni 2022 lalu.
Untuk mewujudkan prinsip tersebut, kata Agusman, rekrutmen anggota Polri di Polda Sulbar tidak hanya menggunakan pengawas internal, tapi juga pengawas dari eksternal.
Pengawas eksternal yang dimaksud, yaitu LSM, Ombudsman, Disdukcapil, dan dinas pendidikan.
Menurutnya, lembaga luar Polri seperti Didukcapil dan dinas pendidikan dibutuhkan untuk memastikan berkas administrasi calon peserta betul-betul valid.
“Disdukcapil ini untuk memverifikasi syarat administrasi seperti KTP dan KK, mereka ahlinya, punya alat. Dinas pendidikan untuk validasi ijazah,” terang Agusman.
Dia pun memastikan penerimaan anggota Polri tidak dipungut biaya alias gratis.
“Tidak dipungut biaya, hanya saja saga kondisi fisik, kesehatan dan akademik. Kita berdasar pada nilai yang sudah ditetapkan Polri,” jelasnya.
Agusman juga berpesan kepada calon peserta untuk tetap memiliki keyakinan diri.
Hal itu perlu agar para peserta tidak terpengaruh dengan iming-iming oknum yang memanfaatkan situasi.
Terkait proses perekrutan anggota Polri tahun ini, Karo SDM membeberkan, sudah sampai pada pemeriksaan administrasi akhir.
Polda Sulbar tinggal menunggu jumlah kuota dari Mabes Polri. Agusman berharap ada penambahan kuota untuk tahun 2022 ini.
“Semoga ada penambahan kuota, kita masih kekurangan anggota polri utamanya bintara,” ujarnya.
Adapun salah satu syarat untuk penerimaan bintara di Polda Sulbar, yakni sudah berdomisili di Provinsi Sulbar minimal dua tahun.
Sementara untuk calon akpol, syaratnya harus menjadi penduduk Sulbar minimal satu tahun.
(Hrl)
