Suasana dialog antar keluarga Almarhum Porepadang dengan Kapolres Mamasa. Foto :Dallek.
Mamasa – Sudah 27 hari pelaku pembunuhan almarhum Porepadang bersama istrinya Sabriani belum ditemukan. Pihak keluarga berharap, Polisi bisa menangkap pelakunya.
Pernyataan itu disampaikan Atuwo, adik kandung Almarum Porepadang dalam pertemuan bersama Kapolres Mamasa dirumah almarhum Porepadang, Lingkungan Leune, Kelurahan Aralle, Kecamatan Aralle pada Jumat (2/9/2022).
“Sejak Almarhum Porepadang bersama Istri Almarhuma Ny. Sabriani, yang dibunuh secara sadis dalam rumah kediamannya ditempat ini Lingkungan Leune, Kelurahan Aralle, Kecamatan Aralle, Kabupaten Mamasa. Kami dengan keyakinan yang kuat serta kesabaran yang tinggi telah memberi waktu dan kesempatan kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus pembunuhan ini, namun sampai detik ini Polisi belum menemukan pelakuknya,”ungkap Atuwo dengan nada kecewa.
Dikatakan, Hari ini 27 hari kematian Almarhum yang dibunuh secara sadis, pihak keluarga juga telah menyerahkan sepenuhnya masalah ini kepada tokoh-tokoh hadat PUS untuk langkah penanganan hadat.
Di hadapan Kapolres Mamasa, Atuwo mempertanyakan mengapa kasus pembunuhan Porepadang susah diungkap sementara banyak kasus yang sama di Indonesia yang bisa diungkap hanya dalam hitungan jam.
“Banyak kasus pembunuhan dibeberapa daerah di Indonesia yang biasa kita nonton disiaran TV Nasional semisal pembunuhan yang mana jenazah korban sudah berbulan-bulan baru ditemukan, namun dalam waktu 1×24 jam pelaku dapat ditemukan oleh pihak kepolisian, sedang kasus pembunuhan saudara kami Almarhum Porepadang dan istrinya pada tanggal 7 Agustus lalu, kepolisian masih menemukan darah segar Almarhum bersama istrinya yang terbunuh secara sadis dan seorang anaknya yang sekarat, namun pelaku pembunuhan dan penganiayaan sudah 27 hari belum juga ditemukan minimal jejaknya.” pungkasnya.
Senada dengan itu, Darwin yang juga keluarga Almarhum Porepadang mengungkapkan, selama 27 hari pihak keluarga merasa tidak nyaman baik dirumah maupun di tempat kerja karena kasus ini belum terungkap.
“Kami pihak keluarga dalam 27 hari ini kehilangan rasa aman dalam rumah kami sendiri apa lagi dalam aktivitas pekerjaan seperti dikebun di sawah dan lingkungan kerja yang lain, kepada siapa kami dapat memperoleh kembali rasa aman itu?” Demikian disampaikan Darwin.
Menanggapi keluhan keluarga korban, Kapolres Mamasa AKBP Andreas menyampaikan, pihaknya terus berupaya semaksimal mungkin untuk mengungkap kasus pembunuhan Almarhum Porepadang.
Dikatakan, penyidik telah melakukan serangkaian penyidikan untuk mengungkap pelaku pembunuhan.
“hari ini hasil uji DNA akan keluar, alat bukti yang lain seperti CCTV dan alat bukti yang lain saat ini sementara dalam pemeriksaan,” ungkap Kapolres.
Dia menambahkan, Kepolisian Resort Mamasa sangat serius menangani masalah ini. Bahkan pihaknya telah meminta bantuan kepada polda Sulsel dan Mabes Polri.
“Kita sangat serius menangangi kasus pembunuhan ini. semua hasil penyidikan kita tunggu analisis ilmiahnya,” terang Andreas.
Terkait dengan penetepan tersangka, Kapolres Mamasa mengatakan, sampai saat ini belum kuat alat bukti untuk menetapkan tersangka pembunuhan.
(Dalle-ns)